Share

Bab 42

Perlahan-lahan rumor itu mulai menghilang, entah mereka sendiri yang bosan bergunjing di belakangku atau karena kemesraan yang selalu ditampakkan oleh Husniah padaku saat kami hendak pulang atau sedang makan siang. Kami benar-benar jadi karyawan yang istimewa, bisa berduaan di luar jam kerja sebagai pasangan suami istri. Husniah yang memang memiliki kuasa dan aku yang menutup telinga. Aku berniat untuk memenuhi semua kenangannya tentang Ayahnya sebagai ganti dari semua yang dia lakukan akhir-akhir ini.

Wisnu maupun Papanya juga tak terlalu banyak ikut campur dengan utusan pribadi kami. Malah sepertinya pria paruh baya itu mulai membuka diri. Mengundang kami-aku dan Husniah- makan malam di rumahnya, lebih tepatnya rumah orang tuanya, kakeknya Husniah.

Malam ini aku dan Husniah datang ke rumah mewah tersebut untuk memenuhi undangan. Rumah dua lantai yang terlihat megah menjulang, di dominasi oleh warna putih dan gold dibeberapa bagian. Pagar tinggi dan tak kalah megah mengelilingi rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
YaniWuri62819
apa candra berniat membunuh nia dan hanan dngn cara menyuruh seseorang merusak rem mobil hanan ? agar candra bisa menguasai warisan nia ?
goodnovel comment avatar
andri setyowati9
mungkinkah suruhan Om Candra ya, janganlah mereka sampai terpisah karna kematian, mereka baru saja mengarungi kebahagiaan
goodnovel comment avatar
Agustina Astin Luarwan Molana
bagus bangat novelnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status