Share

Bab 19. Ada apa dengan Fatih?

"Ma-af Uda. Tadi ada masalah di jalan," ucap Fitri gugup.

"Benar Uda. Saya minta maaf karena sudah terlambat. Padahal ini kali pertamanya saya bekerja," timpal Laila.

Keduanya tertunduk, tak berani menatap mata pemilik rumah makan Padang itu. Ada getar hebat di dada Laila, pasalnya jika pemilik kedai itu marah. Maka ia pasti tidak jadi diperkerjakan di tempatnya.

Dengan kondisi cemas, Laila terus berdoa dalam hati. Agar sang pemilik tidak mempermasalahkan soal keterlambatannya. Laila sadar, seharusnya tadi ia tidak meladeni Zidan. Jika begini, hanya penyesalan yang ia rasakan.

"Sudah tidak apa-apa. Kalian langsung kerja aja," jawab pemilik warung itu.

"Ya Allah beneran Uda?" tanya Laila tak percaya.

"Iya. Saya sudah kewalahan itu, banyak sekali pelanggan," katanya.

Laila dan Fitri senang bukan main, ia bersyukur pemilik warung itu baik. Ia bisa bernafas lega sekarang karena sang pemilik tidak lagi mempermasalahkan keterlambatannya.

Laila dan Fitri mulai bekerja. Sebaik mungkin Laila be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status