Share

Bab 39. Berita Duka

Aku mendengar suara keributan di dalam rumah besar itu.

"Mang Karta, itu seperti ada ribut-ribut dalam rumah."

Tukang kebun Mas Fahri itu terdiam sejenak. Seolah-olah berusaha mencari suara keributan yang kumaksud.

Sejak sore tadi aku memilih untuk berada di kebun ini bersama Mang Karta. Pria berumur sekitar lima puluhan itu banyak sekali bercerita dan memberi wejangan padaku. Ternyata di usiaku yang sudah tak muda ini, masih sedikit sekali kebaikan yang aku lakukan.

Ya Allah, masih adakah kesempatanku untuk berbuat baik pada orang lain?

"Mas Yusuf, seperti ada orang yang berteriak-teriak. Apa sebaiknya kita ke dalam saja?" ajak laki-laki setengah tua itu dengan wajah panik.

"Ayo, Mang!" Spontan aku berlari ketika mendengar suara teriakan seorang wanita dari dalam.

Mang Karta mengikutiku. Kami masuk dari pintu belakang.

"Diam semua!" Jangan ada yang bergerak!

Astaga!! Andre menodongkan pistolnya ke arah Lidia. Ya Allah. Lindungilah Lidia. Wanita itu tampak sangat pucat. Tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status