Share

15. Penculikan

Mila dengan wajah murung keluar dari kamar sudah dengan pakaian rapi. Kemeja dan celana bahan yang agak ia turunkan di bagian perut, tetap saja terasa sesak karena perutnya sudah mulai membesar.

Bu Ida mengerutkan alis melihat Mila. Mila tanpa mengurangi rasa hormat menyalami tangan Bu Ida.

"Mila pamit dulu ya, Bu," ujar Mila. 

"Lho? Kamu mau ke mana, Mila?" tanya Bu Ida dengan nada kurang senang. Matanya yang awas plarak plirik ke sekitar, takut banyak tetangga yang lihat dan mulai bergunjing lagi. 

"Ehm ... anu ... Mila mau ke pabrik tempat Mila kerja dulu. Mau ngelamar kerja lagi."

"Lah dalah!  Emange mereka mau menerima perempuan hamil bekerja apalagi yang seperti ... kamu?" 

Mila sudah mau menangis lagi mendengar perkataan Bu Ida yang setajam sembilu, tapi ia berusaha tabah. 

"Nggak tahu, Bu. Mila cuma usaha aja. Siapa tahu bisa. Kalau Mila kerja, Mila jadi ada kegiatan dan bisa mandiri, nggak menyusahkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status