Share

Kematian Anak Laki-laki

Aku terbangun dan merasakan nyeri di bagian leher. Mata ini menerobos seisi ruangan, ternyata sudah berada di kamarku sendiri. Terlihat Mas Darman yang duduk termenung di ujung ranjang. Tunggu, kenapa sudah berada di sini? Andi, percobaan pembunuhan Andi itu ternyata gagal.

Sial!

"Mas," panggilku berusaha bangkit dari tempat tidur.

Dia menoleh ke arahku dan kembali membuang wajahnya seolah enggan untuk menatap. Sementara tangan ini memegangi leher yang terasa pegal dan sakit. Heran, Mas Darman tidak menyapaku sama sekali. Bahkan dia tidak bertanya mengapa istrinya pulang dalam keadaan seperti ini?

Aku turun dari ranjang untuk bergegas pergi ke dapur. Tenggorokan ini terasa begitu kering. Mungkin biarkan saja Mas Darman seperti itu dulu, sepertinya ada hal yang sedang ia pikirkan.

Saat keluar dari daun pintu, netra ini disuguhkan dengan mainan Fahmi yang begitu berantakan. Hanya mainannya saja, tapi ke mana anak itu?

"Dek, Dedek di mana?" panggilku dengan mengarahkan pandangan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status