Share

Bab 22 Cincin Merah Delima

Saat dia tertidur, darah di cincin batu merah delima perlahan menghilang. Kemudian batu merah delima itu mulai bercahaya. Cahaya merah menyala dari batu merah delima itu. Seketika Amanda Santika di bawa masuk ke alam lainnya.

“Apa yang sedang terjadi? dimana aku? Mengapa aku muncul di sini? Bukankah aku sedang istirahat di rumah sakit? Ya, ini pasti mimpi!” ucap Amanda Santika dengan bergumam.

Menurut Amanda Santika, kejadian ini adalah mimpi dan dia merasa lebih nyaman.

Saat itu bulan April, jadi cuacanya seharusnya berawan, dan udaranya lembap dan dingin. Namun, dimanapun Amanda Santika berada, cuacanya sangat sejuk dan nyaman seperti di sebuah pegunungan. Amanda Santika menuju sebuah mata air yang sangat jernih lalu dia membungkuk dan menangkup mata air itu, lalu mengangkatnya ke mulutnya untuk diminum.

“Sungguh suasana yang sangat menyenangkan!” Mata Amanda Santika berbinar. Dia pergi ke sebuah sungai kecil jernih untuk minum memuaskan dahaganya kembali.

“Mengapa aku bisa mencici
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status