Share

Bab 13

Ansel berdiri di halaman gedung pencakar langit milik Adhitia. Malam sangat dingin dan cukup sunyi, tetapi sinarnya sebagai seorang pewaris tidak redup sama sekali bahkan satpam segera memberikan penghormatan pada CEO yang selama ini dikenali mereka. “Selamat malam, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?”

‘Ternyata Evan tidak mengganti satpam dengan antek-anteknya!’ Rasa puas mulai menjalar perlahan karena hal ini dapat mempermudah dirinya.

“Ya. Aku ada urusan di dalam!” Wibawanya ditunjukan.

“Silakan, Tuan.” Satpam menggiring Ansel menuju pintu utama gedung. Namun, rupanya kali ini pintu masuk diakses oleh sidik jari.

“Di mana ID cart kalian?” Ansel segera menyadari jika dirinya tidak dapat masuk karena tidak ada akses sidik jari miliknya.

“Tuan Evan sudah mengganti semua akses karyawan menggunakan sidik jari, Tuan,” penjelasan diberikan pria ini dengan cukup heran karena seharusnya sebagai pewaris tunggal, Ansel sudah memahami setruktur gedung.

Sejenak, Ansel menggeram kesal, “Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status