Share

121. Jundaka dan Anak Buahnya Bergabung dengan Senapati Lintang

Beberapa saat kemudian ....

Senapati Lintang dan yang lainnya mulai merebahkan tubuh mereka. Setelah mereka berbincang panjang hingga tiba di waktu tengah malam.

Pada akhirnya, rasa ngantuk pun mulai melanda dan mereka langsung tertidur pulas di atas dedaunan yang menjadi alas mereka di dalam saung itu.

Secara diam-diam, para perampok yang sudah lama melakukan pengintaian, perlahan mulai bergerak ketika mereka mengetahui bahwa orang-orang yang ada di saung itu sudah terlelap tidur.

Perlahan, mereka mulai melepaskan tali yang mengikat di leher kuda-kuda itu.

"Jangan gaduh, takut mereka bangun!" bisik seorang pemimpin dari para perampok itu. "Kita berjalan perlahan saja! Jangan sampai mereka terbangun!" sambungnya.

Namun, aksi mereka tidak berjalan dengan sempurna. Salah seorang perampok tersebut tiba-tiba saja jatuh dan mengerang kesakitan, karena kakinya menginjak duri.

Mendengar suara erangan dari salah seorang perampok, maka sang senapati dan yang lainnya langsung terbangun dari ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status