Share

22. Cerita Tentang Kematian Pendekar Serigala

Pria paruh baya itu tidak lantas menjawab pertanyaan dari sang pangeran. Ia justru merasa kaget dan tercengang dengan kehadiran tiga orang yang tidak dikenalnya itu. Tak dapat dipungkiri bahwa

"Tenang, Ki Sanak! Kami para pendekar pengelana, Ki Sanak tidak usah takut! Kami bukan orang jahat." Saketi berusaha meyakinkan pria paruh baya itu.

Dengan demikian, pria paruh baya itu mulai bernapas lega. Ia maju dua langkah mendekati Saketi, lantas pria paruh baya itu balas bertanya, "Kalian berasal dari mana, Raden?"

Saat itu bukanlah Saketi yang menjawab. Akan tetapi Junada, ia melangkah maju, kemudian menjawab lirih pertanyaan dari pria paruh baya itu dengan sikap ramahnya, "Mohon maaf, Ki Sanak. Kami adalah tiga pendekar pengembara. Tujuan kami datang ke desa ini hanya untuk singgah barang sebentar, karena kami hendak membeli seekor kuda untuk melanjutkan perjalanan kami ke wilayah kepatihan Waluya Jaya," timpal Junada dengan suara lirihnya.

"Ya, aku percaya. Tampang kalian tidak menun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status