Share

24. Kesakitan yang Dimiliki Oleh Saketi

Demikianlah, Saketi sudah tidak dapat menahan diri lagi. Rasa emosi dalam jiwanya telah naik dan membumbung di atas kepala. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung mengayunkan kaki kanannya dan menendang keras pria yang sudah membentak dirinya.

Sehingga tubuh orang itu terpental beberapa tombak ke belakang akibat tendangan keras yang ia lakukan terhadap pria sombong itu. Pria tersebut mengerang kesakitan, dari mulut dan lubang hidungnya tampak mengalir deras darah segar berwarna merah sedikit kehitam-hitaman.

"Ayo, kalian maju semua!" tantang Saketi dengan posisi kaki berpijak kuat dan bersiap siaga mengantisipasi adanya serangan mendadak dari orang-orang bertubuh kekar itu.

Salah seorang dari mereka terus melangkah mendekati Saketi. "Di sini tidak ada yang berani menghalangi langkah kami dan hanya kau satu-satunya anak muda yang berani melakukan ini. Apakah kau tidak sayang dengan nyawamu?" tanya orang itu dengan sebuah ancaman halus terlontar dari mulutnya.

"Kau bersikap terlalu jemawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status