Share

82. Pertarungan Abdullah dengan Jarim

Setibanya di saung, Junada dan Abdullah kembali duduk di beranda saung tersebut. Malam itu, Junada dan Abdullah memutuskan untuk tidak tidur, karena mereka merasa khawatir jika para penjahat itu akan kembali lagi.

"Paman mau minum rempah hangat?" tanya Abdullah lirih.

"Iya, Abdullah. Tapi jangan terlalu manis!" jawab Junada.

"Baik, Paman." Abdullah segera membuatkan minuman rempah untuk pria paruh baya yang sangat ia hormati itu.

Ketika dirinya tengah menumbuk gula Ganting, di belakang saung terdengar suara langkah kaki. Seolah ada seseorang yang berjalan menginjak ranting kering di belakang saung tersebut.

Bukan hanya Abdullah saja yang mendengar suara tersebut. Namun, Junada pun mendengarnya. Tapi, Junada meminta Abdullah agar mengabaikannya.

"Biarkan saja! Yang terpenting siapa pun orangnya yang ada di belakang saung ini tidak jahat terhadap kita," kata Junada pada Abdullah yang baru selesai membuatkan minuman hangat untuknya.

"Iya, Paman." Junada langsung meletakkan dua gela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status