Share

Bab 58. Perempuan Yang Pantas Diperjuangkan

Evan buru-buru mengambil sebuah kertas yang ada di laci meja kerja Alana itu. Ia pun langsung meninggalkan ruangan dengan sangat tergesa-gesa.

"Pak, ada apa? Mengapa tiba-tiba seperti itu?" tanya Danu sambil mengejar Evan yang langkahnya semakin cepat.

Evan hanya diam, ia sama sekali tak menghiraukan pertanyaan bawahannya itu.

"Pak, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Danu lagi, ia sangat khawatir mengingat Evan keadaannya masih belum stabil.

Lagi-lagi Danu diabaikan begitu saja.

Sesampainya di depan ruang kerja Evan, barulah ia mau mengeluarkan suara.

"Aku sedang ingin sendiri, tetaplah di luar!" titah Evan yang sejak tadi sama sekali tak menoleh ke arah Danu, ia terus-menerus membelakangi bawahannya itu karena berusaha menyembunyikan air mata yang sejak tadi sudah membasahi pipi.

Evan menutup pintu ruang kerjanya dengan sangat kencang. Ia melepaskan kacamata hitam yang sejak tadi menutupi matanya yang sembab.

"Alana, maafkan aku. Hatimu bagaikan malaikat, tetapi malah harus merasaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status