Share

Bagian 20: Luka Baru

“Tadi, ada yang memborong semuanya, Mbakyu. Kata teman-temanku, dia tabib kerajaan. Namanya Dharma.”

Bawang Putih menceritakan tentang sang tabib dengan antusias. Tidak hanya ramah dan dermawan karena membayar mahal untuk herbal kami, pemuda bernama Dharma itu juga sangat tampan. Para gadis desa ini sampai bergerombol di halaman rumah.

Konon katanya, si tabib tampan bersaudara dengan Pengawal Danar Prayuda. Penampilan mereka berbeda dari penduduk kebanyakan karena hasil perkawinan seorang putri bangsawan dengan pedagang Arab. Keduanya memiliki hidung mancung dan ukuran mata lebih besar.

Hmm ... rasanya aneh sekali, seperti ada yang salah di sini. Nama Dharma juga terasa tidak asing. Aku seolah pernah mendengarnya selama masih menjadi Aleeya.

“Mbakyu? Mbakyu?”

“Ah iya, Putih. Ada apa?”

“Kita harus bilang ke ibu penjualan besar hari ini. Ibu pasti senang!”

“Iya, iya, tapi aku mau membereskan itu dulu,” cetusku sambil menunjuk keranjang penuh meniran di teras. Herbal yang telah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status