Share

Bagian 54: Penyesalan

Erangan Mbok Asih terdengar semakin menyayat. Aku tersentak. Wanita paruh baya itu, kan, aktingnya cukup buruk. Jika dilihat dari ekspresi wajahnya saat ini, sakit yang dirasa tampak sangat nyata. Dia tidak mungkin bisa bersandiwara sebagus ini.

Apa mungkin dia kena penyakit mag? Bisa jadi, mengingat tingkat stres si ibu susu pasti sedang tinggi-tingginya karena hukuman Putri Sekar Ayu. Jika dia juga tidak menjaga pola makan, tidak menutup kemungkinan lambungnya mengalami peradangan.

Aku memang tidak boleh memberikan diagnosa seenaknya. Namun, tidak ada jalan lain, kecuali coba-coba pada zaman serba terbatas ini. Seandainya, Dharma ada di sini mungkin lebih baik. Dia telah menjadi tabib jauh lebih lama, pasti sudah memiliki banyak pengalaman.

Putri Sekar Ayu memeluk tubuh Mbok Asih dan berseru panik, “Mbok, Mbok kenapa?”

“Sudah tidak ada gunanya kalian bersandiwara,” cetus Danar sinis.

Aduh, nih orang kejam benar, sih!

“Kami tidak bersandiwara, Kangmas. Mbok Asih benar-benar sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status