Share

Chapter Sixteen

Mata itu dulu dipenuhi cahaya kelembutan. Sinarnya mampu memikat para pria dan membuat iri kaumnya. Saat pria yang memandang dirinya tersenyum, akan timbul sesuatu dalam diri para pria itu untuk menjadi semakin baik hingga bisa bersanding dengannya.

Alunan suaranya mampu memberikan motivasi dan semangat. Ia seperti jelmaan kesegaran dalam wujud manusia. Tubuhnya membawa indra penglihatan menjadi candu tersendiri sebagai penyegar jiwa.

Tapi kini perbuatan yang didasari obsesi menghancurkan senyum segar bak bunga, menjadi layu tak bermakna. Mengubah tatapan hidup penuh vitalitas energi di matanya berubah menjadi pandangan sang pemangsa.

Sudah satu bulan Cerry terkurung dalam ruang hampa yang menyakitkan. Ruang pembunuh saraf sensorik yang seharusnya dikhususkan bagi penjahat internasional yang diinterogasi. Ruang yang bisa mengubah pribadi sehat menjadi tidak waras.

Cerry mendesah, ia mengusap tubuhnya yang dibiarkan telanjang oleh Scott. Tapi ia tidak memp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status