Share

Chapter 89

'Apa maksudnya? Apa maksud Arsan? Kenapa Arsan begitu meluap-luap seperti itu? Padahal itu adalah Arland, kakak kandungnya sendiri dan satu-satunya!' pekik Marren dalam benaknya.

Marren mendekap mulutnya untuk menahan rasa terkejutnya. Dengan menahan gemetar di tubuhnya, ia mencoba untuk tetap tenang dan berpura-pura tidak mendengar apa pun.

Walaupun kini otaknya bergerak dengan cepat mencoba merangkai semua yang ia dengar.

Namun, Marren harus menyerah, karena ia tidak bisa menemukan relasinya dan hati kecilnya terus menolak untuk mencari tahu lebih jauh.

Tiba-tiba terselip rasa takut yang terus melesak dan mendesaknya semakin kuat terlintas apa yang paling terburuk yang mungkin terjadi.

"Aku tidak mengancammu, Arland. Kau yang memulai semuanya, aku hanya menjaga milikku dan seharusnya kau tahu batas!"

Suara adzan mulai melunak walaupun begitu ia menggeram menandakan emosi yang terpendam.

"Seingatku, sejak dulu aku tak pernah mengusikmu dalam hal sekecil apa pun. Lalu kenapa ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status