Share

5. Kehamilan yang tak diinginkan

Hari ini kepulangan BenJin, dimana Yasmin yang seharusnya gembira menyambut kekasih hatinya ini lagi- lagi dibuat bersedih. Karena dia mendapat kabar dari Bang Jin nya ini kalau Mbak Yuyun tengan mengandung 3 bulan. Dan dia baru tahu kemarin pas merayakan tahun baru sebagai kado nya di tahun baru ini.

Deg

-'Kau tau bang kabar mu itu memberi luka di hatiku, seperti ada ribuan jarum yang menusuk-nusuk hatiku, aku tau kalian pasti lagi bahagia, dan aku sedang bersedih disini, ya itu lah nasib sebagai orang ke 3, harus menerima semua nya dan harus sabar.' ucapnya dalam hati menahan perih rasa dihati.-

"Yas gimana?? apa kamu bahagia seperti aku bahagia?? Lihat mbak mu akhirnya bisa memberi ku keturunan setelah hampir 2 tahun kami menikah."

"Kau tau bang, jika berita ini kamu sampaikan saat kita masih sebagai sahabat, mungkin aku orang pertama yang akan bahagia mendengar itu semua, tapi apa maksudmu memberitahu ku berita ini didalam hubungan kita ini?? apa kamu ingin pamer padaku tentang kebahagiaan kalian dan penderitaan ku disini, kamu seperti menekankan lihat istri sah ku bisa kasih aku keturunan tapi kamu selingkuhan ku tidak." ucap Yasmin kesal

"Yas, maaf sayang bukan maksud abang seperti itu, abang kira kamu akan senang juga mendengar itu, lantaran kamu juga sayang dengan mbak Yuyun," ujarnya yang memang tidak peka dengan keadaan sekarang ini.

"Sayang, senang, gembira? apa kamu buta bang, itu dulu. Sekarang jika kamu mau tau aku membenci nya, aku ingin dia pergi dari hidup mu dan kamu memilih aku, tapi itu semua gak mungkin bukan?! siapa aku berani berbicara seperti itu? aku cuma selingkuhanmu bukan yang harus menerima semua itu," ucap Yasmin meluapkan emosinya.

"Maaf Yas. Maaf.. abang gak akan mengungkit itu lagi kalau itu membuat kamu sakit."

"Abang jahat tau gak, kita sedang berdua an dan kita baru berjumpa setelah 1 minggu berpisah, ini kenapa abang malah membuat Yasmin sedih bukannya membuat Yasmin senang," kesal Yasmin pada kekasihnya itu.

Melihat kekesalan di wajah Yasmin, pria itu berusaha membujuknya, "Maaf sayang abang janji gak akan ungkit mbak Yuyun jika sedang berdua dengan Kamu."

"Janji??"

"Hm, Abang janji."

"Kalau begitu ayo kita lepas rindu kita dulu, Yasmin mau seharian dengan abang," ujarnya yang sudah sangat rindu dengan kekasihnya itu.

"Baiklah, kita lakukan sampai kau lemas."

Mereka pun melakukannya untuk melepas rindu, saling mendesah, itu lah cinta yang membuat Yasmin buta dibuatnya, kesalahan yang dia perbuat lagi dan lagi, yang ada dipikirannya saat ini iyalah melepas rindu kepada pria yang iya cintai itu.

Cinta kadang aneh, dia bisa membuat mu gila, tidak berfikir secara logika, cinta buta yang Yasmin miliki ini membuat nya masuk kedalam jurang yang sangat dalam tanpa dasar, dia tidak berfikir apakah kelak dia akan mendapat karma dari perbuatannya??

Pergumulan panas itu selesai dimalam hari saat Yasmin mengatakan dia menyerah karena dia sudah tidak kuat lagi.

"Yas seperti biasa kamu emang luar biasa, bahkan ini gak bisa aku dapatkan saat bersama nya, kamu lah yang bisa memuaskan aku sayang,"

"Gombal."

Ada rasa perih di hati Yasmin dia selalu berfikir sampai kapan dia harus seperti ini??

.

.

.

***

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, keadaan percintaan Yasmin dan BenJin pun sepertinya tidak semulus yang mereka bayangkan, selama istri nya hamil, BenJin sering sekali pulang ke rumahnya dengan alasan yang benar-benar membuat Yasmin iri dan sakit hati.

Walaupun Yasmin merengek untuk kekasihnya tetap tinggal menemaninya karena dia tidak enak badan, tapi pria itu menolaknya karena dia beralasan kehamilan istrinya sudah masuk masa-masa melahirkan, jadi dia harus siaga.

Bikin iri bukan dan lagi-lagi Yasmin harus ngalah, "Ya aku hanya sakit biasa, jadi kamu gak perlu khawatir, nanti Yas akan kerumah sakit sendiri, sana pergi!" usirnya pada pria nya itu lantaran Yasmin ngambek padanya.

Melihat selingkuhannya itu mengambek membuat BenJin menjadi serba salah, "Bukan begitu sayang, tapi kan mbak mu itu sekarang emang lagi membutuhkan aku, dan aku harus siaga untuknya."

"Ya sudah sana pergi, ngapain juga masih disini?!"

"Baiklah, manisku jangan ngambek ya!! Nanti setelah pulang kita akan melakukannya lagi ber ronde-ronde gimana??"

"Masa bodo, sana pergi!" Yasmin muak dengan semuanya jadi dia mengusir kekasih nya itu.

BenJin akhirnya pergi walaupun Yasmin dalam keadaan marah atau ngambek, yang dipikirkannya sekarang istri dan anak pertamanya yang iya nanti kan, kalau Yasmin dia masih bisa membujuk wanita manis itu karena dia tau Yasmin sekarang sudah cinta mati dengan nya dan tidak akan berani lama-lama ngambek juga gak mungkin meninggalkannya.

Yasmin memeriksakan badannya yang sedang tidak enak itu, dia merasa sudah beberapa minggu ini rasanya ada yang aneh dengan tubuh nya.

Dan sekarang dia ada didepan dokter yang sedang menjelaskan kondisi tubuhnya, dia kaget lantaran dokter bilang dia hamil.

"Apa dok hamil???!"

"Iya nona anda hamil ada janin di rahimmu, selamat ya," ujar dokter memberikan selamat pada Yasmin.

Walaupun Yasmin masih sulit percaya tapi dia mendengar kan semua penjelasan dokter dan janin nya berusia hampir 3 bulan. Ada rasa senang di hati Yasmin tapi ada rasa sedih dan sekaligus takut yang menjalar di hatinya juga.

Yasmin tidak percaya, padahal dia sudah memakai pengaman, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, dia hamil dan itu anak dari pria yang iya cintai.

Setelah pulang dari dokter, Yasmin melamunkan dirinya di ruang tamu apartemennya apa yang harus dia lakukan?? Apa Yang akan dia katakan pada Kekasihnya dan apa reaksi pria itu?? Senang kah atau marah kah?? tapi bukankah dia senang saat mendengar kehamilan istrinya, mungkin dia juga senang mendengar Yasmin hamil sekarang.

**"Bang Jin apa nanti kamu akan bahagia mendengar kabar ini??"**

~~~

2 hari sudah kekasihnya itu pulang kerumah istrinya dan hari ini dia akan pulang, Yasmin sudah tidak sabar untuk memberi kabar bahagia ini sama kekasihnya itu, dia bekerja dengan suasana hati yang bahagia sampai semua teman-temannya merasa sangat aneh dengan anak itu.

Malam harinya setelah pulang kerja, Yasmin yang senang kekasihnya sudah ada dirumah dia pun memeluknya dengan senang, mereka melepas rindu dengan melakukan adegan ranjang.

Desahan dan erangan dari suara Yasmin pun terdengar di apartemen itu, saat BenJin ingin melakukannya lagi tiba-tiba Yasmin berkata yang membuat dia kaget.

"Bang aku Hamil."

"Eh." BenJin terdiam dan membeku dia berusaha mencerna perkataan Yasmin, mana mungkin kan dia hamil??

"Bang aku ingin mengatakan yang sebenernya kalau Yasmin benaran hamil." ucap nya yang sekarang sudah duduk di dekat BenJin yang masih terdiam, Yasmin mengambil kertas di dalam laci samping tempat tidur, dia memperlihat kan hasil diagnosa dokter.

"Yasmin gugurkan!!"

Jeger

Bagai disambar petir, Yasmin mematung dia mencerna perkataan kekasihnya itu. Kata gugurkan itu seperti pisau yang menghantam jantungnya sampai dia merasa kalau jantungnya berhenti sesaat.

"Apa mak~ sud--." ucap Yasmin terbata dan langsung disela oleh kekasihnya itu.

"Gugurkan Yasmin!"

"Dia anakmu Bang!"

"Gugurkan ya gugurkan!!!!"

"Beri alesan yang jelas?! Dia anakmu seharusnya kamu bahagia seperti saat kamu mendapat kabar kehamilan itu dari istri mu."

"Itu berbeda Yas, anak ini anak haram kalau dia lahir."

Plak

"Tega sekali kamu bang bilang seperti itu," marahnya pada pria didepannya itu.

"Yasmin dengarkan abang dulu. Kita gak bisa punya anak karena keluarga abang bisa marah dan nama baiknya hancur."

"Kenapa gak dari awal saja abang tidak memiliki pemikiran untuk menjadikan Yasmin sebagai selingkuhan, jika takut nama baik keluarga hancur."

"Karena aku mencintai mu Yasmin."

"Dusta."

"Itu benar Yasmin."

"Omong kosong, kalau benar seharusnya abang bisa nerima anak ini, karena anak ini juga anakmu dan dia punya hak untuk hidup dan disayangi oleh ayahnya."

"Tidak bisa, pokoknya gugurkan, aku mencintaimu tapi untuk mempunyai anak dengan mu aku gak bisa, kita baik-baik saja tanpa anak Yas, lagian kamu masih terlalu kecil untuk menjadi orang tua."

"Apa, terlalu kecil? tapi kamu sudah menikmati anak kecil ini bang, kamu yang pertama kali membuat anak kecil ini hancur dan membuatnya terjerat cinta terlarang ini." ucapnya Yasmin marah.

"Yas~~ maaf, aku mencintaimu tapi abang mohon gugurkan kandunganmu itu!" pintanya lagi mencoba membujuk Yasmin yang saat ini dalam keadaan kalut.

"Pergi, bang jahat!!!!! PERGIIIII!!!!!!" marah Yasmin pada pria itu.

"Yas abang minta maaf, tapi inget dirimu sendiri kalau anak itu lahir dan mereka menghinanya gimana?"

"Hentikan perkataan mu nang dan keluar aku muak dengan mu KELUAR!!!!!!"

Pria keluar sesuai permintaan Yasmin setelah dia mengenakan pakaiannya dan dia kembali kekamarnya sendiri.

Yasmin merenungi semua perkataan kekasihnya itu, dia sedih ternyata kehadiran anaknya tak seindah yang dia bayangkan, dia membayangkan kalau kekasih nya akan senang dan bahagia tapi malah ternyata seperti itu.

Sedangkan BenJin yang sedang kalut dia pergi dan pulang kerumah istrinya, sebelum pulang dia sempat pamit pada Yasmin.

Tok

Tok

Tok

"Yas, maaf abang harus kembali ke rumah karena istri abang bilang kalau dia sakit, maaf Yas, dan aku mohon kamu memikirkan lagi, gugurkan bayi itu! kita bisa seperti sedia kala, tanpa bayi kita bahagia Yas." bujuknya lagi sebelum pergi meninggalkan Yasmin sendirian.

Tidak ada sahutan hanya kesunyian yang BenJin dapatkan dari kamar Yasmin, dia pun pergi meninggalkan gadis yang sudah tidak gadis lagi, pecahlah tangisan Yasmin.

"Huaa.. abang kamu jahat, kamu yang membawa ku keluar dari neraka itu, tapi kamu juga yang membuat neraka baru buat aku, kau jahat bang dan aku benci padamu. Huaaa. Hiks hiks."

Seharian Yasmin merenungi nasibnya, dia merasa hari-harinya seperti neraka, dia merasa didunia ini kenapa tidak ada yang mencintainya dengan tulus, semua menginginkan dengan maksud tertentu,

-'Tuhan aku tau aku salah, aku tau jalan yang aku ambil ini salah, aku sudah menjadi seorang pelakor, tapi apa aku tidak boleh bahagia?? apa aku selalu ditakdirkan untuk menderita?? apa yang harus aku lakukan Tuhan?? aku gak mau kehilangan bayi ini tapi aku lebih tidak ingin kehilangan bang Jin Tuhan, aku sudah sangat mencintainya, aku bisa mati jika berpisah dengan nya. Tuhan jika aku nanti membuat kesalahan besar tolong ampuni aku Tuhan dan jangan engkau meninggalkan ku seperti ini. Hiks,'-

.

.

.

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status