Share

Rekan kerja baru

Rendi melajukan sepeda motornya meninggalkan kediaman Mouza. Pikirannya berputar-putar sekitar rencana busuk Marko. Dia benar-benar tak menyangka akibat dari kenakalannya harus berimbas pada orang yang dia sayangi. 

"Marko bajingan! arrggghhh! " Rendi mengerang frustasi. 

Ting! 

1 notifikasi pesan di layar HP Rendi. 

[Siapkan dirimu menempuh hari esok, karena semua akan kumulai besok] pesan itu dibubuhkan tiga emotikon mencebik seperti senyum merendahkan yang khas dari pengirim pesan,  siapa lagi kalau bukan Marko. 

Rendi menggenggam ponselnya dengan sangat kuat. Entah kemana dia harus melepaskan kekesalannya. Ponselnya berdering kembali, tanpa melihat siapa yang memanggil Rendi mengangkat telepon itu begitu saja. 

[Apa lag...] ucapan Rendi menggantung saat mendengar suara wanita mengucap halo. 

[Kau kenapa?] Suara di seberang bingung tiba-tiba di bentak. 

[Maaf, aku kira tadi teman]

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status