Share

Bab118.

Kakek Aditya seperti kesulitan bernafas. Tentu hal tersebut membuat panik semua orang di dalam mobil.

Tak berselang lama kakek Aditya pun memejamkan mata, denyut nadinya pun semakin melemah, semakin membuat kepanikan.

“Abi cepatlah! bisakah kamu membawa mobil ini lebih cepat lagi!” pekik mbah Ruti meminta sang sopir, agar mengendarai mobil lebih cepat. Abi tak menjawab, ia hanya fokus membawa mobil agar segera sampai ke rumah sakit.

Mbah Ruti menggenggam tangan kakek Aditya, ia menatap sang suami dengan tangisannya. “Aku mohon bertahanlah untukku. Jangan membuat aku ketakutan seperti ini, Aditya,” ucapnya, lalu mencium tangan sang suami.

Mereka pun sampai ke rumah sakit, dan saat itu juga kedatangan mereka langsung disambut oleh para perawat dengan tergesa-gesa, Kakek Aditya pun langsung dimasukkan ke ruang ICU.

“Aku mohon Aditya, kamu harus bertahan demi aku. Jangan tinggalkan aku, aku tidak bisa jika harus terus kehilangan orang yang aku sayangi,” gumam mbah Ruti, sambil menatap r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status