Share

Bab 105

Sheily bergegas menyampaikan pesannya padaku sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku.

“Jika sudah sembuh segera datangi Maria. Jangan melakukan kesalahan yang sama.” Usai mengucapkan ia pamit dan pergi.

Lalu orang yang kemarin menjadi otak dibalik pengroyokanku itu yang tak lain adalah pengendara motor itu menghampiriku, setelah sebelumnya menyalami orang tua dan kakakku. Di dekatku ia meraih tanganku dan ditaruhnya di tangannya. Sebuah simbol permintaan maafnya padaku.

“Maaf Bang atas kejadian kemarin. Jika Abang tidak terima bisa balas aku,” ujarnya singkat. Aku hanya tersenyum dan bilang meresponsnya baik.

“Tidak apa-apa Bro. Santai saja. Semoga kita bisa banyak belajar dari kejadian ini.”

Agaknya ia kaget dengan sikapku padanya yang tetap lembut. Bagiku kejadian itu adalah pelajaran dan semuanya aku sudah ikhlaskan dan maafkan. Aku tak mau menaruh sakit hati dan dendam atas kejadian itu dan orang-orang yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status