Share

Para Pengkhianat

“Sudah, jangan bicara lagi. Mama harus kembali bekerja.”

Risa tidak mau meladeni omong kosong anaknya sebab hal itu hanya akan menyudutkan dirinya. Terlebih lagi, Nathan hanyalah anak-anak biasa yang jika keinginannya tidak dituruti, maka dia akan merengek tanpa henti sampai orang-orang dewasa di sekitarnya mengalah.

Setelah sang ibu berbalik dan menjauh, Nathan melambaikan tangan dengan senyum lebar. Meski ibunya sering kali marah-marah dan menghukumnya tanpa ampun, satu-satunya orang yang Nathan sayangi di dunia ini adalah wanita itu.

“Mama jangan jemput, ya! Papa yang akan mengantarku nanti sore!”

Tanpa mendengar teriakan Nathan, wanita itu melangkah masuk ke dalam taksi yang telah menunggu selama lima menit dengan argometer tetap berjalan. Risa mungkin bersikeras membatasi Danu dan anaknya setelah ini, tetapi dia tidak tahu jika apa yang dilakukannya sekarang ini menjadi satu dari banyaknya cara mereka bisa melewati batas.

Setelah tiga puluh menit berkendara, Risa tiba di kant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status