Share

21. Bunuh Diri atau Dibunuh?

Tiga cangkir kopi yang sudah diminum setengah terhampar di meja kaca. Tampak tiga laki-laki berbeda generasi duduk saling berhadapan. Irjenpol Orlando Atmanegara duduk di kursi kebesarannya. Di hadapannya, sang putra AKP Demitrio Atmanegara duduk berdampingan dengan Bima Sakti Raffardan-- pengacara senior sekaligus alias ayah kandung Kiran.

"Setelah membaca hasil interogasi Juper terhadap Lisna, bagaimana tanggapan kalian berdua?" Orlando bersedekap. Menunggu tanggapan Demitrio dan Bima yang baru selesai membaca dokumen di hadapannya.

"Lisna memang mencurigakan. Tapi kita tetap harus mencari saksi atau bukti baru yang bisa menjerat Lisna," ucap Demitrio sembari menutup dokumen. Sedari awal sebenarnya ia sudah curiga pada Lisna. Ia hanya belum menemukan bukti saja.

"Apakah saat ini Lisna masih tinggal bersama dengan Pak Irman?" Bima membuka suara.

"Tidak lagi, Om." Demitrio menggeleng.

"Menurut penyelidikian salah seorang anak buah saya, Rani dan Lisna sudah dipecat oleh Pak Irman. Kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status