Share

37. Harapan Terakhir.

Kiran tidak tahu berapa lama ia tertidur. Yang pasti setelah terbangun ia merasa sangat kehausan. Matahari sudah tinggi. Terhuyung-huyung Kiran melanjutkan perjalanan. Kiran tahu ia harus berpacu dengan waktu. Jikalau sampai malam hari ia belum berhasil keluar dari hutan, ia akan kembali bermalam dengan segala bahayanya. Belum lagi luka-lukanya yang kemungkinan akan infeksi. Saat ini saja lukanya sudah berdenyut-denyut dan suhu tubuhnya memanas. Kiran mulai demam.

Kiran memaksakan diri berjalan, hingga langkahnya terhenti tiba-tiba. Beberapa meter di hadapannya tampak patahan kabin dan deretan kursi pesawat. Kiran bergegas mendekat. Siapa tahu ada Mega dan Arman di sana. Saat tiba di deretan kursi pesawat, Kiran membeku. Sebagai seorang jurnalis, is sudah terbiasa melihat mayat dalam keadaan seburuk-buruknya. Namun kali ini tubuhnya bergetar hebat melihat pemandangan yang mengerikan di depan matanya. Ia melihat enam jenazah bergelimpangan di reruntuhan dengan posisi tubuh tidak wajar.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yusli Hutomo
lama menanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status