Untungnya, dia berhasil membujuk Lewis agar memberikannya kesempatan untuk menjelaskan soal hubungannya dengan Scott yang dia yakin sekali kalau barista itu salah memahami status hubungannya dengan sahabatnya yang sudah bersamanya selama belasan tahun. Sambil menghela napas panjang, dia mulai menjelaskan mengenai hubungannya dengan Scott yang hanya sebatas sahabat sekaligus partner BDSM yang sudah jelas berbeda dengan hubungan partner pada umumnya yang cenderung ke arah romansa.
Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah dia baru mengetahui kalau laki-laki yang duduk di sebelahnya saat ini sama sekali tidak mengerti soal hubungan BDSM, yang membuatnya tidak habis pikir dengan keputusan Clara untuk membawa adik tiri wanita itu ke dalam pertemuan mereka beberapa hari yang lalu. Sekarang dia mulai memahami alasan di balik raut wajah Lewis yang terus menyandarkan dagunya di salah satu sandaran kursi sambil menutupi sebagian bibirnya dan sesekali memalingkan wajahnya darinya saat meli
Tampaknya kali ini dia harus setuju dengan apa yang Lewis katakan padanya sebelum masuk ke dalam apartemen milik laki-laki yang sudah masuk ke dalam dan mempersilakannya untuk menyusulnya masuk ke dalam. Tempat yang dia datangi saat ini tampak sangat berantakan. Seperti yang bisa dia amati dari ruang tamu yang mereka lewati begitu masuk ke apartemen Lewis. Ada belasan buku yang berserakan di tempat dia berdiri saat ini, lengkap dengan gelas-gelas kertas kosong yang bahkan dia tidak tahu apa saja yang Lewis lakukan dengan kumpulan gelas kertas yang sepertinya masih belum terisi oleh minuman apa pun dan dia yakin kalau itu berasal dari kedai kopi tempat laki-laki itu bekerja belum lama ini. Ada juga dua buah selimut berwarna cokelat dan biru tua yang dibiarkan begitu saja di atas kursi sofa, bersama dengan beberapa t-shirt berwarna kuning dan biru muda yang dia bahkan sudah tidak tahu lagi sudah berapa lama selimut dan t-shirt itu berada di tempat yang dia lewati saat ini.Saat
Tanpa terasa, sudah hampir tiga bulan berlalu sejak dia setuju dengan permintaan Detroit untuk melakukan apa pun yang pria itu inginkan darinya seperti permintaan yang dilontarkan oleh Detroit begitu dia mengizinkan pria itu untuk menginap di apartemennya dan bercinta dengannya beberapa hari kemudian setelah pertemuannya dengan pria itu bersama Clara dan pacar laki-laki dari kakak perempuannya di waktu yang sama sekali berada di luar perkiraannya maupun Detroit. Setelah kejadian hari itu, baik dia maupun Detroit sepakat untuk melanjutkan apa yang mereka lakukan di hari itu, termasuk memanggil pria itu dengan sebutan 'Master' setiap kali mereka berdua memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua mereka, entah di apartemennya maupun di rumah Detroit. Dan anehnya, dia mendapati dirinya sendiri tidak membenci apa yang Detroit lakukan padanya dan perlahan menikmati setiap kali pria itu mendominasinya di setiap kesempatan.Apalagi berkat kejadian di mana dia terpaksa harus m
Kalau boleh jujur, sebenarnya dia merasa begitu gugup sekaligus cemas saat menerima tawaran dari ketiga orang itu yang terlihat begitu bersemangat untuk melihat sejauh mana dia memahami konsep hubungan BDSM yang diajarkan oleh ketiga orang itu padanya selama hampir tiga bulan ini. Dia khawatir kalau bisa saja Scott akan kecewa dengan apa yang akan dia berikan pada pacar laki-laki dari kakak perempuannya itu atau dia yang justru merusak kesempatan itu dengan melakukan berbagai hal tolol yang akan merusak hari istimewa mereka nanti. Berbagai kekhawatirannya itulah yang menuntunnya untuk mencari orang yang bisa membantunya mengatasi apa yang ia rasakan saat ini, dan alasan itulah yang mebuatnya menyadari kalau dia bisa meminta saran pada Nora mengenai kekhawatirannya mengenai pertemuan mereka pada hari Sabtu nanti. Tentunya dia melakukannya dengan menghilangkan beberapa fakta mengenai kegiatan yang dia dan ketiga orang itu akan lakukan di hari itu dengan alasan personal yang tidak akan
Seperti yang dia katakan pada Detroit saat pria itu kembali menahannya di depan pintu masuk hotel tadi, Lewis berhasil mengesampingkan perasaan kesalnya dengan sikap Detroit saat mereka berada dalam perjalanan menuju hotel tadi dan memusatkan perhatiannya pada orang yang akan menjadi targetnya hari ini, Scott Sinclair, yang kini duduk di atas lantai dekat tempat tidur dengan kedua matanya yang tertutup dengan selendang hitam milik kakak perempuannya. Tubuh pria itu nyaris tidak tertutup apa pun selain boxer brief berwarna putih transparan yang memperlihatkan bentuk selangkangannya dengan begitu jelas, sementara di leher pria itu terpasang sebuah collar berwarna hitam dengan cincin perak di tengahnya, yang dari dugaannya sementara adalah hadiah yang kakak perempuannya berikan pada sahabat Detroit yang masih duduk di depannya dengan cemas, mengingat dia belum pernah melihat collar itu terpasang di leher pria itu sebelumnya."Apa kamu sudah siap dengan apa yang akan kuperintahka
Tampaknya keputusannya dan Clara untuk mengabulkan keinginan Scott bulan lalu yang mengusulkan mereka agar memberikan kesempatan bagi Lewis yang masih belum begitu familiar dengan hubungan yang tengah mereka berempat jalani selama tiga bulan ini untuk menjajal peran yang berbeda dengan menjadi Dom bagi sosok sahabatnya sekaligus pacar laki-laki dari kakak perempuan Lewis itu tidak salah. Di luar dugaannya, Lewis rupanya memiliki bakat tersembunyi sebagai seorang Dom, kenyataan yang baru dia ketahui setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Lewis melakukan peran pertamanya sebagai Dom bagi sahabatnya.Hal tidak pernah terpikirkan akan menjadi identitas baru dari pria yang selama ini dia pikir belum tentu akan menikmati peran baru yang mereka berikan pada satu-satunya barista di Raymond Cafe, yang rupanya sangat menikmati peran baru yang mereka berikan untuk Lewis. Berkali-kali ia harus menahan diri dan menelan ludahnya ketika melihat adik laki-laki dari pacar sah
Lewis hanya menjawab pertanyaannya tadi dengan anggukan kepalanya, sebelum membalikkan tubuhnya agar menghadap ke arahnya tanpa sedikit pun berniat untuk melepaskan kedua tangannya yang masih memeluk pinggang laki-laki itu. Ekspresinya tidak lagi sekesal seperti yang dia lihat dari Lewis setelah mereka berpisah dengan Scott dan pacar perempuan sahabatnya begitu mereka check-out dari hotel yang menjadi tempat mereka menginap tadi malam. Atau seperti saat mereka berada dalam perjalanan menuju apartemen Lewis, yang akan menjadi tempat di mana dia akan menghabiskan sisa waktu libur akhir pekannya dengan berada di samping Lewis sebelum dia kembali ke kantornya dan mengerjakan berbagai hal yang akan mengisap habis seluruh energi tubuhnya hingga libur akhir pekan berikutnya tiba.Sekilas dia melihat raut wajah Lewis yang tampak seperti mencemaskan sesuatu sebelum laki-laki itu berhasil menyembunyikannya dengan menampakkan ekspresi yang ingin memberitahunya secara tidak langsung kala
Keesokan harinya, Detroit menawarkan diri untuk mengantar Lewis ke tempat kerjanya, yang Lewis jawab dengan anggukan kepalanya sembari menikmati telur dadar dan roti bakar yang dia siapkan sebagai menu sarapan mereka. Begitu mereka selesai sarapan, dia mengantarkan Lewis menuju Raymond Cafe terlebih dulu dan menurunkan laki-laki itu tepat di depan kedai kopi tempat Lewis bekerja dan meninggalkan Lewis yang sempat mencium singkat bibirnya, yang membuatnya sempat terdiam sejenak dan memandangi sosok Lewis yang tersenyum ke arahnya sebelum keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam Raymond Cafe.Perlu waktu yang cukup lama baginya agar bisa terlepas dari apa yang dia sebut sebagai 'efek Medusa' sebelum dia kembali melanjutkan perjalanan menuju gedung kantornya yang terletak tidak jauh dari Raymond Cafe (faktor utama yang menjadi alasannya menawarkan diri untuk mengantar Lewis ke tempat kerjanya). Setibanya di kantor, Detroit mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobilnya dengan
Sekembalinya dari pertemuannya dengan Clara Young, orang yang ingin dia temui hari ini, Detroit mendesah pelan. Sambil menyetir mobilnya kembali menuju kantornya, pikirannya sibuk memikirkan pertemuannya dengan kakak perempuan Lewis Hall yang membuatnya tersadar akan satu hal; masih ada begitu banyak hal yang belum dia ketahui tentang barista yang berhasil menarik perhatiannya saat dia mendatangi Raymond Cafe tiga bulan yang lalu. Dia semakin menyadarinya saat Clara sempat menyinggung soal kenangan masa kecil Lewis yang tidak menyenangkan, di mana adik laki-laki dari pacar Scott itu pernah menjadi korban kekerasan kedua orang tua mereka selama bertahun-tahun sebelum pacar Scott berhasil membujuk Lewis agar ikut bersama kakak perempuannya untuk keluar dari rumah orang tuanya. "Sekarang dia mungkin terlihat baik-baik saja, tapi dulu dia sempat mengalami PTSD, sampai aku harus membawanya ke salah satu pusat rehabilitasi mental dan harus menjalani gabungan psikoterapi dan obat-o