Share

Cemburu

"Apa?!" Fatan langsung berdiri mendengar laporan dari salah satu anak buahnya.

Bahkan pria itu tak peduli para anggota rapat memusatkan perhatian padanya. Meski penasaran, tapi tak ada satu pun peserta rapat yang berani bersuara. Bahkan untuk sekadar bernafas saja mereka melakukannya dengan sangat hati-hati.

Begitulah Fatan jika sedang terusik. Wajahnya mendadak berubah menjadi dingin. Berbanding terbalik dengan sikapnya tadi 0agi saat baru tiba di kantor ini.

"Kamu awasi terus! Saya akan segera sampai sebentar lagi!" pungkas Fatan lalu menutup panggilan secara sepihak.

"Marvel, lanjutkan rapatnya! Saya harus pergi sekarang juga! Untuk pertemuan dengan klien nanti siang tolong dicancel. Jadwalkan ulang setelah urusan saya selesai!" perintah Fatan pada sang asisten.

"Baik, Tuan."

Meskipun hanya seorang asisten, tapi Marvel tak kalah ditakuti oleh para karyawan. Sikap tegas dan miskin ekspresi Marvel setali tiga uang dengan atasannya. Tak heran jika para karyawan bahkan dewan direk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status