Share

Mimpi yang Harus Dikubur

Malam hari, Riana merasa sakit hati melihat Kenzie yang sedang sibuk menggambar keluarga kecilnya di ipad yang dulu pernah Mahesa berikan untuknya.

“Gambarku bagus kan, Ma?” bocah itu mengangkat pandangannya pada Riana yang berdiri di sampingnya sambil memegang segelas susu rasa vanilla.

“Iya, sayang. Gambarmu makin hari makin bagus. Terlihat sangat rapi juga.”

“Papa pasti akan senang melihat gambarku ini. Oh ya, sejak kemarin Papa kenapa tidak datang ke rumah kita ya, Ma? Memangnya Papa tidak menelpon Mama?” tanya Kenzie.

Riana terdiam. Bingung bagaimana menjelaskannya.

“Mungkin Papamu sibuk dengan pekerjaannya, jadi dia tidak sempat ke sini. Sudah, diminum dulu susunya. Setelah itu, pergi tidur,” perintah Riana sambil menaruh segelas susu itu di atas meja, tepat di depan Kenzie.

“Baik Ma.”

Dengan cepat, Kenzie meneguk susunya.

Di saat yang sama, terdengar suara ketukan pintu dari arah ruang tamu.

“Nah, itu pasti Papa!” Kenzie berdiri dari duduknya, menaruh gelas yang susunya masih b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status