Share

57. Gadis itu Mati

…..

Dari yang awalnya hujan salju ringan lalu menggila menjadi badai dasyat, cuaca terus bergejolak seiring ketakutan Koa yang semakin tak terkendali. Wanita yang tengah menghangatkan kakinya di depan perapian itu terlihat was-was menatapi langit-langit yang dirasanya seperti ingin ambruk. Setiap kali angin besar lewat, bagian atap gubuk akan terangkat hingga hampir terlepas dari rangkanya. Kendati perasaan cemas melanda, Koa tetap bersyukur bisa menemukan tempat ini. Jika tidak, mungkin ia dan Yona bisa saja mati terserang hipotermia di luar sana.

Diterangi cahaya perapian, wajah Koa tampak diliputi raut penyesalan menyaksikan dirinya terjebak dalam pusaran kekacauan dan tersesat di antah berantah. Ia memandang ke belakang, memikirkan betapa berbedanya keadaan jika saja hari itu ia mengabaikan surat kecil yang terselip dalam undangan Riona Raspe.

‘Lady Dorian, izinkan saya menyampaikan permohonan penuh kerendahan hati ini. Kehadiran Anda sungguh saya harapkan, sebab ada urusan pent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status