Di langit ada seekor burung yang sedang menatap ke arah pertarungan. Burung itu memiliki tubuh manusia, tetapi tangannya adalah sayap dan kakinya adalah kaki burung. Bahkan dia juga punya paruh seperti burung. Mata burung itu tersenyum. Dia senang melihat banyak anggota suku bintang Buas yang terbunuh dalam pertarungan itu. Ini memang yang dia inginkan. Suku Bintang Buas memang sengaja untuk dimusnahkan karena mereka terlalu kuat kalau dibiarkan. Mengadu domba kedua sesama mereka adalah cara terbaik untuk menghancurkan mereka dengan sendirinya. "Mereka terlihat sangat bodoh. Terlihat seperti makhluk berotot tanpa otak."Burung itu kembali tersenyum. Hanya saja senyumnya perlahan turun saat merasakan ada beberapa orang bergerak ke arah suku Binatang Buas. Dia adalah hewan roh elang. Dia punya mata yang sangat tajam. Terlihat ada tiga orang pemuda, satu orang gadis dan dua orang anak kecil sedang berlari ke arah sana. Elang itu memanggil beberapa bawahannya. Lima hewan sihir lainnya
Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Saat itu juga lantai bergetar. Ximen Hu yang sedang berlari, dia kehilangan keseimbangan. Liu Heng melompat dan melakukan tendangan memutar ke belakang. Tendangan itu mengenai dada Ximen Hu. Setelah itu Liu Heng salto ke belakang dan kakinya menentang bahu Ximen Hu. Tubuh Ximen Hu terdorong kebawah. Liu Heng menggerakkan tangannya ke belakang sambil mengumpulkan qi dalam jumlah yang banyak. Setelah cukup dia pun memukul Ximen Hu tepat di wajahnya. Tubuh Ximen Hu terpental. Wajahnya babak belur oleh Liu Heng. Darah menetes dari hidungnya. Ximen Hu bangun, dia masih terlihat kuat. Padahal hidungnya patah oleh pukul Liu Heng. Ximen Hu melakukan sedikit peregangan. Dia mengakui kalau Liu Heng adalah lawan yang kuat karena itu dia akan serius juga. "Kau lawan yang menarik," ucap Ximen Hu. Dia mengambil pedangnya. Saat Ximen Hu mengganggam pedangnya. Tanah di sekitarnya bergetar. Bahkan batu-batu dan debu naik ke atas setinggi 10 centi. Aura Xime
Wush! Baaang! Daaaangg! Duarr!Serangan demi serangan Elang itu lakukan untuk mengalahkan Liu Heng, tetapi tidak ada yang berhasil. Liu Heng dengan sangat cepat menghindari semua serangan itu. Dia mengangkat tangannya dan sebuah benda hitam menahan serangan elang itu. Liu Heng mengganggam udara. Satu detik kemudian puluhan benda hitam muncul dan bergerak ke arah elang itu. Liu Heng tidak hanya diam saja. Dia juga melakukan serangan balik. Dia setara dan bahkan lebih kuat dari lawannya. "Apa-apaan bocah ini? Kenapa dia lebih kuat?" Hewan sihir jenis elang itu tidak percaya ada manusia yang bisa setara dengan dirinya di sana. Dia kira semuanya lebih lemah karena yang berbahaya di sana hanyalah kepala keluarga dari tiga keluarga utama suku Bintang Buas. Ketikanya sudah terbunuh karena bertarung satu sama lain. Ayah Sikong Ru dibunuh oleh ayah Ximen Hu. Sedangkan, ayah Ximen Hu bertarung mati-matian melawan kepala keluarga Yu. Mereka seimbang dan keduanya berakhir terbunuh. Seharusnya m
Bangunan di suku Bintang Buas sudah banyak yang hancur. Liu Heng membantu membangun kembali semua bangunan di sana dengan pasukan miliknya. Dengan 10 ribu pasukan saja. Semua bangunan bisa dibangun dalam waktu dua hari. Sangat cepat dan semua bangunan yang dibangun ulang menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Liu Heng pun diangkat menjadi kepala suku bintang Buas sementara. Dia baru akan ditetapkan sebagai kepala suku yang baru dan tetap saat Perjanjian nya dengan Sikong Ru berhasil Liu Heng tepati. Seperti apa yang Sikong Ru pikirkan. Banyak sekte di dekat sana yang berniat menyerang suku Bintang Buas. Untungnya mereka langsung dihalangi oleh pasukan prajurit naga. Nama pasukan patung itu adalah Prjaurit naga. Mereka jumlahnya sangat banyak dan mereka semua kuat. Saat sekte lain ingi menyerang, melihat pasukan sebanyak itu. Mereka mengurungkan niat mereka. "Bocah ini, dia semakin berbahaya.""Kita harus mencari cara untuk membunuhnya. Dia akan menjadi masalah untuk kita di masa depa
Selama satu bulan dia di sana. Liu Heng juga melatih beberapa orang yang dia anggap punya bakat yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah Sikong Ru. Mereka yang terpilih di bawa ke tempat rahasia. Mereka semua masuk ke dalam sana. Tempat itu sudah dibangun ulang dan tempatnya menjadi lebih mudah dimasuki. Tentu saja yang melakukan itu adalah para prajurit Naga.Satu minggu mereka berada di sana dan akhirnya mereka menjadi pasukan khusus yang akan dipimpin oleh Sikong Ru. Mereka kumpulan orang terpilih. Liu Heng pun menjelaskan apa yang akan dia lakukan kepada Sikong Ru. Mendengar itu, Sikong Ru cukup kaget, tetapi ini adalah perintah kepala suku. Dia tidak bisa banyak protes. "Kalian ikut denganku!" ajak Liu Heng. Sikong Ru dan pasukannya pun setuju. Mereka pun mulai berangkat dari sana. Liu Heng dan pasukan baru dipimpin oleh Sikong Ru langsung bergerak ke ibu kota kekaisaran Qin. Mereka berlari dan hanya istirahat saat malam hari. Dalam beberapa hari mereka pun tiba di ibu kota
Die Bao sudah pergi dari sana. Dia akan pulang ke pulau Teratai Biru untuk menjaga para hewan roh yang disegel di sana. Liu Heng awalnya ingin ikut, tetapi Die Bao meminta Liu Heng untuk segera pergi sana dari sana sebelum para hewan roh itu menemukan mereka. Liu Heng harus tetap hidup. "Aku akan merasa sangat bersalah kepada dia kalau kau sampai terbunuh. Harga diriku mau ditaruh di mana?" "Baiklah."Liu Heng dan yang lainnya pergi dari sana pada saat yang sama. Mereka pergi ke dua arah yang berbeda. Satu pergi ke arah selatan dan satu lagi pergi ke arah utara. Sikong Ru dan anggota kelompoknya juga ikut pulang. Mereka berlari secepat mungkin. Bahkan mereka tidak berhenti sama sekali. Saat malam mereka masih berlari. Beberapa kelelahan, tetapi dipaksa tetap berlari sepanjang hari sampai akhirnya mereka bisa kembali ke suku Bintang Buas. Ketika tiba di sana. Mereka langsung terjatuh karena kelalahan. Mereka istriahat. Liu Heng langsung mengumpulkan semua orang petinggi di sana. Mer
Kabar tentang Liu Heng dan suku Binatang Buas sudah berkhinat pun menyebar. Pihak istana kekaisaran menyebarkan poster buronan untuk membunuh Liu Heng. Mereka yang berhasil membunuh Liu Heng akan diberikan hadiah yang sangat besar. Para penjilat kekaisaran mulai mengirim utusan mereka untuk menyerang suku Bintang Buas. Yang pertama memulai serangan adalah sekte Tinju Besi. Mereka yang paling dekat dengan suku Binatang Buas. Dengan cepat mereka mengerahkan seribu pasukan mereka untuk membunuh Liu Heng. Hanya saja rencana itu gagal karena pasukan itu di bantai oleh pasukan naga milik Liu Heng. Mereka kalah jumlah. Tinju Besi meminta bantuan kepada sekte Seribu Pedang yang juga berbatasan dengan suku Bintang Buas. Hanya saja mereka tidak memberikan kepastian dengan cepat. Seolah mereka ragu. Sekte Tinju Besi memaksa dan akhirnya sekte Seribu Pedang mengirimkan pasukan tambahan, tetapi hanya 500 orang cultivator. Jumlah yang sangat sedikit. Sekte Tinju Besi melaporkan ini ke istana. Pa
Pemberontakan suku Bintang Buas sudah diumumkan. Itu membuat mereka terkucilkan. Tidak ada pasukan tanaman obat dan pill yang datang ke sana. Seharusnya itu adalah hukuman untuk suku Bintang Buas. Kalau itu terjadi pada pihak lain, tentu saja itu akan membuat mereka kesulitan. Mereka terus diserang setiap saat. Mereka akan kehabisan banyak pil penyembuh. Tanaman obat mereka juga begitu.Pada akhirnya mereka akan kehabisan semua itu. Saat itulah mereka dalam masalah. Orang-orang yang terluka tidak bisa disembuhkan lagi. Perlahan mereka akan kehabisan pasukan. Itu akan membuat mereka mudah dikalahkan. Seharusnya itu yang terjadi, tetapi sayangnya itu tidak akan terjadi pada suku Bintang Buas karena di sana ada Liu Heng. Suku Bntang Buas juga tinggal di pegunungan yang penuh dengan tanaman obat. Jumlahnya sangat banyak karena suku Binatang Buas sangat jarang menggunakan tanaman obat karena mereka tidak pandai membuat pill. Mereka hanya menggunakan tanaman obat secara tradisional. Itu ti