Setelah keduanya menyepakati kesepakatan mereka. Cao Bei langsung mengajak Liu Heng untuk ikut dengan dirinya. Mereka pun tiba di satu tempat. Rumah kecil yang terdiri dari dua ruangan. Cao Bei menyewa rumah kecil itu daripada penginapan."Kau bisa melakukannya di sini," ucap Cao Bei. Liu Heng menyentuh beberapa titik di tubuh Fu Shi. Dia cukup kaget setelah merasakan kalau racun itu bahkan sudah menyerang beberapa organ tubuh Fu Shi. Kalau orang biasa dia sudah pasti tewas. Beruntung Fu Shi memiliki kemampuan pengontrolan qi yang bagus.Liu Heng mengeluarkan sesuatu dari cincin ruang miliknya. Itu adalah jarum akupuntur. Dia meletakkan sekotak jarum akupuntur itu d sebelah Fu Shi yang sedang terbaring. Liu Heng menyinsingkan tangannya. "Kau terkena racun juga?" tanya Cao Bei."Iya, tetapi racun ini lebih berbahaya daripada racun yang ada di tubuh rekanmu ini. Aku juga ingin menemui alchemist tua itu, tetapi sepertinya tidak bisa. Mungkin, aku akan memotong tanganku saja," jawab Liu
Setelah menelan pill yang Liu Heng berikan, itu membuat tubuh Fu Shi agak membaik. Setelah menelan pill itu, Liu Heng langsung mencabut kembali jarum yang dia tusukkan itu. Jarum itu harus dicabut karena pill itu bekerja lewat aliran darah.Keadaan Fu Shi masih belum sepenuhnya membaik, tetap sudah cukup untuk bisa dibilang pill itu berhasil. Cao Bei berterima kasih. Dia langsung bertanya apa yang Liu Heng inginkan, tapi Liu Heng menggeleng."Aku tidak butuh apa pun karena aku sudah kaya. Kalau kau memaksa ingin membayar, lebih baik kalian bayar saja nanti dalam bentuk bantuan unntukku," jawab Liu Heng. "Siapa namamu? Biar aku tahu dan mengingat namamu. Kami dari sekte Seribu Pedang akan membantu kalau mendengar namamu di serang oleh orang lain. Kami berjanji," ucap Cao Bei. "Rekanmu tahu siapa aku. Dia akan memberitahukan itu kalau dia sudah pulih kembali," jawab Liu Heng. Cao Bei tetap memaksa, tetapi Liu Heng tidak mengatakan siapa dia sebenarnya. Dia melakukan itu agar Fu Shi t
"Bocah, kau sangat tidak punya rasa malu," keluh Die Dao.Liu Heng sudah berada tiba di tempat Die Bao atau alchemist terbaik di dunia. Terlihat sekali kalau Die Bao kesal. Wajahnya muram, tetapi Liu Heng menebalkan wajahnya. Dia perlu sembuhkan. Dia tidak terlalu perduli Bie Dao marah atau tidak. Yang terpenting dia tidak dibunuh. "Maafkan aku, tetapi tidak ada piliha bagiku," ucap Liu Heng. Liu Heng mengangkat tangannya. Dia menunjukkan tangannya yang sudah menghijau. Die Bao terkejut. Dia berjalan dan memegang tangan Liu Heng. Bie Dia Bao sangat tertarik dengan tangan Liu Heng dan racun yang ada di tangan Liu Heng. "Ini racun yang sangat kuat." Die Bao melihat ke arah Liu Heng. "Tetapi kau bisa menahannya sangat lama. Dia memiliki kontrol qi yang sangat luar biasa. Kontrl qi yang bahkan tidak semua orang lakuakn. Bahkan tetua sekte sekali pun belum tentu bisa melakukanya. Kau berbakat untuk menjadi seorang alchemist," tambah Die Bao. Die Bao tersenyum. Dia menjadi semakin terta
Die Bao melihat Liu Heng memurnikah pill untuk mengobati racun yang ada di tangannya sendiri. Sekarang tangannya sudah diikat dengan lebih erat lagi di bagian lengan atas dekat bahu agar racun itu tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ikatan di lengan atas itu sangat kuat sampai darah tidak bisa mengalir sama sekali ke sana. Itu sengaja Liu Heng lakukan, tetapi efeknya tangannya menjadi mati rasa. Liu Heng tidak masalah dengan itu. Lebih baik tangannya mati rasa daripada keracunan. "Membuat pill penawar untuk racun ini jauh lebih sulit dari apa yang aku kira. Terlalu rumit karena sifat racun ini terlalu beragam. Dia panas, dingin, menusuk dan berbagai rasa yang lain. Kalau begitu aku harus menggabungkan banyak semua jenis penawar yang ada, tetapi menggabung obat yang bersifat napas dan dinging, itu membuat pecah," ucap Liu Heng. Liu Heng menganggruk kepalanya. Dia sudah berpikir, tetapi hasilnya tidak ada yang pas. Itu membuat Liu Heng pusing sendiri. Dia menepuk kepalanya beru
Liu Heng tidak menyangka kalau ternyata dia bisa sembuh. Dia kira dia akan kehilangan tangan kirinya. Liu Heng sangat senang itu terjadi. Liu Heng pun tertidur. Dia baru bangun kembali ketika esok harinya. Ketika malam harinya, Die Bao melihat keadaan Liu Heng. Dia melihat wajah Liu Heng yang begitu lega. Dia sangat senang meihat senyuman lega dari Liu Heng. Dia begitu bangga karena Liu Heng berhasil membuat pill untuk dirinya sendiri. "Dia anak yang berbakat," ucap Die Bao. Dia pun memberikan sebuah selimut ke tubuh Liu Heng. Liu Heng tidur di tanah. Setelah itu Die Bao kembali ke tempat dia sebelumnya. Dia kembali duduk sambil memurnikan pill. Dia masih penasaran dengan apa yang Liu Heng lakukan sebelumnya. Membuat pill tingkat lima, itu sangat luar biasa. Apalagi Liu Heng yang masih begitu muda. Itu membuat Die Bao terkejut. Dia tidak menyangka kalau Liu Heng bisa melakukan itu. "Ternyata aku tidak bisa melakukannya. Aku hanya bisa membuat pill tingkat tiga," ucap Die Bao.Dia
Ketika tiba, Qi Leina melihat seorang pria tampan. Dia sangat terpesona dengan wajah pemuda itu. Siapa lagi kalau bukan Liu Heng. Itu adalah Liu Heng, tetapi Qi Leina tidak pernah melihat wajah asli Liu Heng karena memang sejak awal bertemu Liu Heng mengenakan topeng."Terima kasih," ucap Qi Leina. Dia menurunkan Zhou Lu. Liu Heng langsung memberikan sebuah pill kepada Qi Leina. Itu adalah pill tingkat lima. Pill yang hampri sempurna dan mencapai ke tingkat tertinggi yaitu tingkat enam. Melihat itu Qi Leina menelan ludah. Dia tidak menyangka ada pemuda yang begitu jenius. "Itu adalah pill Penyembuh yang sudah agak aku modifikasi. Aku menamai pill itu dengan nama pill Penyembuh tier dua. Bisa dikatakan versi lebih sempurna dari pill penyembuh biasa," jelas Liu Heng.Qi Leina baru pertama kali mendengar nama pill itu. Dia pun memberikannya kepada Zhou Lu. Tubuh Zhou Lu yang sudah hampir sekarang sulit untuk menelan pill. Liu Heng membantu dengan memberikan air. Beberapa saat kemudia
Pasukan dari kekaisaran Qin Sudah berada di dekat pulau Teratai Biru. Ketika mereka datang ke sana. Mereka berdua dikagetkan dengan kedatangan banak cultivator dari berbagai sekte. Wu Hai kebingungan siapa yang menyebarkan informasi tentang Liu Heng yang memiliki kitab Raja Iblis. "Siapa yang melakukan ini?" "Sepertinya ini kerjaan dari sekte aliran hitam. Mereka tidak ingin kita mendapatkan kitab Raja Iblis. Dengan adanya sekte lain, itu akan menghambat kita. Kita harus memperbutkan kitab itu dari sekte lainnya," jawab Yu Zie. Wu Hai terdiam. Dia sangat kesal karena rencana mereka dihambat oleh sekte aliran hitam. Siapa pun yang melakukan itu. Dia adalah orang yang licik. Shan Hu bahkan tidak menyangka kalau itu akan terjadi. Mereka tidak ada pilihan lain selain tetap maju. Apa pun risikona, mereka akan menanggung itu. Lebih buruk kalau kitab itu dimiliki oleh sekte besar lainnya. Tentu saja mereka tidak akan menyerahkan itu. "Kalau sudah seperti ini, maka tidak ada pilihan," uc
Liu Heng selesai makan. Dia langsung berangkat kembali. Ketika dia perjalanan, dia bertemu dengan Luo Ouyang yang sedang dicegat oleh beberapa orang dan salah satu dari mereka adalah orang yang Luo Ouyang bantu sebelumnya. Liu Heng hanya melirik saja. Dia berusaha mengabaikan itu. "Biarkan dia merasakan apa yang dia perbuat sendiri," batin Liu Heng. Itu yang Liu Heng inginkan, tetapi nyatanya tidak berhasil karena Qing Sun juga ikut diberhentikan oleh mereka. "Kau tidak boleh lewat!" bentak salah satu dari mereka sambil mengarahkan senjata mereka ke wajah Liu Heng.Itu membuat Liu Heng terpaksa berhenti. Dia melirik ke arah orang yang menghentikan dirinya. "Apa yang kau lakukan? Aku hanya ingin lewat. Aku tidak akan menghalangi kalian membunuh wanita. Turunkan pedangmu!" pinta Liu Heng. "Dia mengancamku," ucap orang itu sambil melihat ke arah rekannya yang lain. Dia tertawa. Menertawakan Liu Heng. "Dia kira dia siapa? Dia tidak tahu kalau kita adalah pembunuh bayaran. Membunuh dirin