Share

Bab 125 Peluang Kedua 3

Dua pria masuk ke kendaraan masing-masing. Mereka meluncur ke rumah makan yang tadi disebutkan.

Di jam makan siang, kondisi rumah makan sangat ramai. Setelah mengambil makanan dan minum, mereka duduk di bagian teras restoran. Rumah makan itu memang mengusung konsep prasmanan. Jadi mengambil nasi dan lauknya sendiri. Bayar baru duduk.

"Mamaku pernah bilang kalau kamu menolak projek ini. Kenapa sekarang menerimanya?" Bre membuka pertanyaan.

"Saat itu aku hanya menolak kerjasama dengan Bu Rika, bukan dengan Pak Robert. Jika sekarang pekerjaan kami masih berlanjut dan perusahaanmu terlibat, aku bisa terima. Di samping itu, karena Bu Rika mundur dan kamu yang maju, makanya aku melanjutkan kerjasama ini."

"Kamu nggak takut aku bakalan curang?"

"Perjanjian kita jelas bukan? Kalau pun kamu curang, bukan aku yang rugi. Nggak ada kerugian bagi orang-orang yang berusaha jujur, on the track, Bre. Apa kamu akan mempersulit diri sendiri dengan bersikap licik?"

Bre tercekat mendengar jaw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Nuniee
Bangkit Bree, Alan sdh memberikan kesempatan kedua jgn disia-siakan,, emang susah lupain Livia mantan terindah, tpi Dia sdh bahagia sekarang ... yg penting perusahaanmu tdk terpuruk lgi,, masalah Feri biar dikelarin sendiri lah, belajar bertanggung jawab atas perbuatan nya..
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
2 jempol buat Alan. gk ada keinginan balas dendam sama keluarga Bre. biar bagaimanapun juga Bu Rika ada di balik kematian mantan tunangannya. Alan is the best.
goodnovel comment avatar
ghaurii
semoga bre bisa bantu biar test dna nya gak di manipulasi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status