Share

Bab 195 Hadiah 2

"Nama mereka untuk mengabadikan nama kami, Ma. Simple sebenarnya," jawab Alan seraya memandang sang istri yang terbaring di brankar.

"Tapi mama nggak bisa bedain."

"Alva ada tahi lalat di dengkulnya."

"Oh. Kapan sepupunya Mak Ramlah datang?"

"Besok, Ma."

"Syukurlah. Bisa datang lebih cepat." Bu Ana memang tidak mengizinkan Alan mengambil baby sitter dari yayasan. Terlebih jika orang itu masih muda. Lebih baik mengambil baby sitter orang yang sudah berumur. Tentu juga yang sudah berpengalaman.

Bu Ana tidak ingin dalam rumah tangga putranya diganggu oleh orang ketiga. Banyak kasus majikan selingkuh dengan ART-nya. Ia yakin Alan tidak akan berbuat sehina itu, tapi bagaimana jika perempuannya nekat untuk menggoda, lebih-lebih lagi memfitnah.

Suasana di ruang perawatan Livia sangat semarak siang itu. Hanya keluarga inti saja yang hadir di sana. Sebab seperti dulu, Alan melarang para karyawan dan kenalan menjenguk di rumah sakit. Supaya Livia dan bayi mereka bisa beristirahat. Apalagi kond
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
go go go, Bre šŸ«°šŸ»
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
pasti itu šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status