Share

Bab 38 Malu 1

RAHASIA TIGA HATI

- Malu

Tiga puluh menit saja katanya, ah itu hanya sebuah teori. Prakteknya jelas kelipatan dari tiga puluh menit. Ketika sudah terbang melayang, waktu hanyalah angka.

"Ayah pasti sudah datang, Mas."

"Biar beliau menunggu," jawab Alan. "Tanggung kalau harus disudahi. Sayang kan, kalau orang kafirnya hanya sekarat saja. Tidak sampai mati."

Lain kali, Livia harus aware dengan waktu tiga puluh menit. Bisa jadi tiga puluh menit itu hanya lebihannya. Kalau Alan 'meminta' di waktu yang tidak memungkinkan, lebih baik diperjelas lebih dulu.

"Sepertinya kita terlalu awal datang, Pak Syam," ujar Pak Tamin setelah mengintip dari kaca jendela. Bukan terlalu cepat, sebenarnya mereka pun datang sudah telat.

Pak Rosyam tersenyum. Dia pernah muda, tentu paham apa yang terjadi di dalam sana. Dan berharap kalau bulan depan akan mendapatkan kabar gembira.

"Bentar lagi kita momong cucu, Pak Syam," ujar Pak Tamin kembali duduk di kursi teras sambil memperhatikan jalanan depan.

"Itu yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nuniee
Tiga puluh menitnya molor...... tenang ayah maklum ko,, Alan modus bgt dah ga punya hairdryer...... Bre hati² jantungan, , Livia dah milik orang lain sekarang. Ella moga kmu cepat dpt pengganti Alan
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Bre kepanasan, sonoh nyungsep di kulkas biar dingin... Gk usah kepo Ella..... yg jelas tuh Alan dah sah sama Livi. mending kamu mundur alon²..
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
kepo si neng ella
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status