Share

Bab 84 Sangat Berharga 3

"Livia." Mendengar namanya dipanggil dan pundaknya di sentuh, Livia menoleh.

"Mbak Kenny." Livia kaget karena Kenny duduk tepat di belakangnya. Mereka sama-sama mengantri di sebuah bank. Kenny pindah duduk di bangku kosong sebelah Livia.

"Apa kabar, Mbak?"

Kenny tersenyum. Tidak bisa menyembunyikan duka di wajahnya. "Kabar nggak baik, Liv. Hmm, sudah besar ya perutmu." Kenny mengusap perut Livia.

"Alhamdulillah. Jalan empat bulan, Mbak."

"Alhamdulillah. Semoga lancar sampai lahiran."

"Aamiin. Mbak Kenny, ngurus apa di sini?"

"Ada kendala di ATM-ku. Mungkin harus diperbarui. Kamu sendiri ada keperluan apa?"

"Biasalah. Staf keuangan sering berurusan dengan bank."

"Sekretaris pribadi, bukan staf keuangan." Kenny meluruskan.

Livia tersenyum. "Aku tetap di bagian keuangan, Mbak. Sama seperti dulu. Aku kan nggak bisa terjun langsung di dunia kerja Mas Alan. Bukan bidangku, sih. Mas Alan punya asisten sendiri."

"Cewek?"

"Cowok."

"Hati-hati kalau cewek."

Livia memperhatikan ujung bibir Kenny.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Yanyan
cieee yg mau jadi ayah potong rambut ...
goodnovel comment avatar
Icha Majhaf
next Alan berikan perlakuan mesra pada livia dihadapan ella supaya hati livia sedikit menghangat dari rasa cemburu
goodnovel comment avatar
Heni Hendrayani
kenny cemungut yaa livia alan makin ganteng loh hati hati itu ulat bulu makin klpek klepek d dekat alan tp alan pasti setia sih jangn kasih rambut nya alan nanti d bawa k dukun lagi ama s ulat bulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status