Share

Tawaran kuliah

"Bulek?" Nisa meraih tangan Sarina yang masih bengong memandangi dirinya dan suaminya secara bergantian. Kemudian ia cium tangan itu takzim.

Walaupun Sarina tak pernah berlaku baik padanya. Namun tak ada rasa benci sedikitpun di hati Nisa.

"Gimana kabar Bulek? Mana Desi?" tanya Nisa melongok, melihat ke dalam.

"Udah tidur!" balasnya ketus

Nisa merasa kikuk, karena Sarina sama sekali tak mempersilahkannya masuk.

"Bulek, sebenarnya Nisa kesini mau mengambil sesuatu," ucapnya dan Sarina menatap tajam.

"Barang-barangmu udah gak ada disini!" ucapnya kemudian.

Aris yang melihat perlakuan Sarina terhadap Nisa merasa geram, tangannya terkepal tanpa ia sadari.

"Boleh kami masuk?" tanya Aris menekan. Napasnya terasa naik turun menahan emosi.

"Oh, silahkan!" jawab Sarina tak suka.

Setelahnya, Nisa dan Aris masuk. Mengekori langkah Sarina.

"Saya membawa Nisa kesini, hanya untuk mengambil Ijazah, beserta surat- surat pribadinya," jelas Aris, setelah mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

Sarina m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status