Share

Melarikan Diri

Satu jam sebelumnya ....

Anak laki-laki dan dua adik kembarnya itu berlari terseok dengan bertelanjang kaki. Sesekali rintihan kecil dan erangan kesakitan meluncur dari mulut mungil mereka, kala telapak-telapak kaki berkulit mulus itu melindas bebatuan tajam atau trotoar panas yang terbakar teriknya matahari menjelang siang hari ini.

Si kembar Rara tiba-tiba berhenti. Napasnya terengah dan putus-putus. "Kak, aku haus," lirihnya.

"Iya, kita jalan juga sudah lumayan jauh, aku yakin mereka nggak akan menemukan kita di sini," timpal Riri.

"Dikit lagi, ya, Dek. Sampai mobil merah di depan mini market itu. Sekalian kita beli minum, untungnya di kantong kakak ada uang lima ribu. Kalau sampai kita ketangkep kasian Kak Gina yang udah ngorbanin diri," ujar Galih meminta pengertian dari kedua adiknya.

Rara dan Riri mengerucutkan bibir, meskipun sudah sangat kelelahan terpaksa mereka kembali berlari sembari berbincang kecil.

"Kenapa ibu nggak jemput kita, ya, Ri? Kita salah apa?"

"Mungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status