Setelah beberapa bulan akhirnya Raul sampai di Kediaman Keluarga Roso, semua anggota Keluarga berkumpul dan apa yang paling penting Raul mendapatkan pelukan hangat Istri dan Anak-Anaknya sekarang.
Nick sudah mengatur segala urusan bersama dengan Alice dan memberikan pemakaman serta kompensasi yang layak didapatkan Kesatria Keluarga Roso yang gugur dalam medan Perang.Tidak sedikit Bangsawan yang datang untuk melihat Raul namun mereka semua diabaikan olehnya, baginya semua itu tidaklah penting dan Raul sudah membuat keputusan yang berani agar Keluarganya lepas dari pemerintahan Kerajaan Vanguard.Rosalin duduk dipangkuan Raul dan memakan kue kesukaannya, mendengar perkembangannya yang sekarang sudah bisa menggunakan Aura membuat Raul sangat senang dan kemungkinan bakatnya juga tidak sedikit."Kau sudah cukup besar sekarang dan masih suka duduk dipangkuan Ayah." Raul mengusap kepala Rosalin dan mencium pipinya."Biarkan saja." Rosalin mengaAlice tersenyum dan bertanya, "Karena semua sudah diputuskan maka hanya tinggal masalah pengaturan saja nanti." "Jangan terburu-buru karena untuk beberapa hari ini kita punya malam yang panjang. Lagi pula aku sudah berjanji kepada anak-anak untuk memberikan Adik yang lucu." Raul memeluk Nuna dengan erat dan mencium lehernya."Sepertinya kau sangat suka dengan anak-anak." Violin tidak menyangkal keinginan Raul."Tentu saja dan aku juga menyukai prosesnya... memangnya apa yang lebih menyenangkan dari mendapatkan cinta istri-istriku yang cantik." Raul sudah sangat bergairah dan membawa mereka masuk kedalam.Saat ini mereka tidak dapat berpikir dengan jernih dan untuk memuaskan Raul membutuhkan banyak usaha lebih. Raul tidak membiarkan mereka bertiga lepas darinya dan memuaskan hasratnya yang besar.Dalam jangka waktu yang singkat aturan tak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua makhluk hidup dibuat oleh Raul sendiri. Semua Ras bisa tingga
*Tik... Tik... Tik....*Tetesan air hujan membuat genangan bercampur darah dari tumpukan mayat puluhan orang, seorang Pria bernama Seon duduk diatas mayat dan menancapkan Pedangnya diatas tubuh mereka.Kondisi tubuhnya terasa sangat lemah karena racun yang tidak sengaja dia makan. Sekte Iblis hanya mengenal sepuluh pewaris yang pada akhirnya akan saling membunuh, sayangnya dirinya lengah dan memakan makanan yang sudah diberi racun oleh kesembilan Saudaranya.Namun tetap saja karena kekuatan hebatnya dia bisa menandingi sembilan orang dari mereka sekaligus, dia menyisakan satu orang yang tidak lain adalah Kakak tertuanya Baek Jin. Baek Jin berdiri dengan darah berlumuran dari mulutnya, "Sebenarnya kau itu Monster macam apa dapat mengeluarkan kekuatan seperti itu setelah dilemahkan oleh racun.""Apa yang kau bicarakan Kakak seperguruan... bajingan lemah seperti dirimu hanya semut dimataku sekarang. Bahkan dalam kondisi sekarat kau dan kedelapan Saudara lainya tidak bisa membunuhku." Se
Setelah selesai makan Raul pergi ketempat Ayahnya Earl Ruin Von Roso, Raul mengetuk pintu dan mendapatkan ijin masuk kedalam. Disana Ayah dan Kakaknya Rey sudah menunggunya."Apakah ada sesuatu yang Ayah butuhkan sampai memanggilku kesini ?" Tanya Raul sambil membungkuk menunjukan kesopanan."Bagaimana keadaanmu... sepertinya kau sudah sehat." Ruin mengeluarkan Aura yang menakutkan dan menekan kedua Putranya sebentar.Rey sedikit merasa sesak namun reaksi yang Raul tunjukan sedikit mengejutkan, ketenangannya sama sekali tidak goyah dan seolah dia sudah menjadi pribadi yang berbeda. Raul cukup sadar bahwa tindakannya sudah diketahui oleh Ayahnya, dari pada menyangkalnya lebih baik membuat alasan yang bagus untuk menghindar."Menarik tapi kita akan langsung keintinya saja kenapa aku memanggil kalian berdua kemari. Kalian sudah memasuki usia dimana harus masuk ke Akademi Kerajaan, disana adalah tempat bagi kalian membangun hubungan dengan bangsawan l
Raul menutup dirinya didalam kamar selama seharian penuh dan melatih tubuhnya, dia menahan tubuhnya dengan satu jarinya dan mencapai konsentrasi tertinggi dalam penguatan tubuh dan Indra. Kotoran didalam tubuhnya disaring dan keluar melalui pori-porinya, secara bertahap ototnya mulai terbentuk dan Raul menjadi lebih tinggi.Raul menghentikan gerakannya dan segera duduk untuk bermeditasi, dia memasuki keadaan spiritual dan memahami bentuk sejati tubuhnya. Indranya sama sekali tidak tumpul namun tubuhnya benar-benar sangat lemah.Untuk mempraktekan Seni Beladiri Api Biru Raul harus berhati-hati, jika dia salah sedikit saja maka Qi akan menghancurkan Meridian miliknya dan membuatnya meledak menjadi gumpalan daging. Tentunya setelah dilahirkan kembali dan mendapatkan ingatan penuh Raul tidak akan menerima jika dia harus mati ketika saat dia berlatih."Hah." Raul membuka matanya dan bergumam, "Aku harus berlatih dan meningkatkan stamina." Setelah meng
Raul berjalan pergi bersama dengan Nuna dan tiba dilapangan latihan para Kesatria Keluarga Roso, latihan persenjataan dan berkuda sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan Rey juga ikut berlatih dan tidak lama lagi dia akan mendapatkan Auranya.Kedatangan Raul tentunya menarik banyak perhatian karena tidak biasa Tuan Muda yang malas ini tertarik dengan latihan. Banyak Kesatria yang mulai membicarakannya dan Raul hanya menjadi pengamat yang baik."Tuan Muda !" Kepala Kesatria Gin memberi hormat."Abaikan saja aku dan lanjutkan latihan... aku disini hanya ingin memeriksa level kekuatan kalian." Raul melambaikan tangannya dan perkataannya dapat didengar semua orang.Rey mengerutkan keningnya dan berteriak, "Sampah sepertimu mengapa begitu arogan, kau bahkan tidak bisa mengangkat Pedangmu dengan benar dan jika kau punya keberanian kemarilah dan bertarung !" "Tentu." Raul berjalan kebawah dan masuk kedalam arena, "Siapapun majulah dan hada
Keesokan paginya Raul melakukan latihannya secara gila-gilaan, bahkan para Kesatria yang ada disana merasa bahwa latihannya jauh lebih berat dari pada mereka. Angkat beban dan berlari mengelilingi lapangan kuda sejak fajar tanpa istirahat sedikitpun.Raul masuk kedalam arena dan berteriak, "Majulah !" "Majulah Nick... berikan Tuan Muda Raul pertarungan yang bagus." Nick masuk kedalam Arena dan menarik Pedang, "Kesatria Bintang satu wakil Kapten Nick... senang bisa bertukar pengetahuan dengan Tuan Muda !" Raul menarik Pedangnya dan mengangguk, dia mengambil tindakan dan mengayunkan Pedangnya terlebih dahulu. Nick menangkisnya dan serangan Raul terasa sangat berat hingga mendorongnya, Raul melompat sambil berputar dan mengayunkan Pedangnya tanpa memberikan celah bagi lawannya untuk menyerang balik.Nick merasa kesulitan dan dipaksa menggunakan Mana, Aura Pedangnya dapat menahan serangan Raul yang jauh lebih berat dan walaupun gerakannya
Secara diam-diam Raul mengikuti Pria itu dan dia pergi menuju sebuah Bar, tapi sebelum Pria itu sampai Raul mengambil sebuah batu kerikil dan melemparnya dengan kuat. Lapisan Qi milik Raul menyelimuti batu itu dan dengan kecepatan yang sangat cepat batu kerikil itu menembus kepala Pria itu seperti sebuah peluru."Jadi disini tempatnya !" Raul menendang mayat itu kesamping dan berjalan kearah pintu Bar.Pintu kayu perlahan dia buka dan Raul melihat banyak mata yang tertuju kearahnya, dia berjalan dengan nyaman dan mengambil tempat duduk. Tidak ada diantara mereka yang tidak tahu tentang identitas Raul, jadi tentu saja tindakannya menarik perhatian mereka semua."Tuan Raul..." Seorang Pelayan mengusap kedua tangannya dan menawarkan minuman."Kalian semua tidak usah bertele-tele... dimana pemimpin Kelompok Anjing... maksudku Serigala sialan itu. Suruh dia keluar dan biarkan aku mengambil nyawanya !" Raul duduk dengan santai dengan gaya menantang.
Keesokan paginya Kevin masih berlari dan matanya terlihat sayu, Raul melihatnya dari Balkon dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan putaran terakhirnya. Namun tidak lama dia langsung jatuh ketanah dan tidak sadarkan diri, Nuna bergegas membantunya dan meminta penjaga didepan untuk membawanya kedalam kamar."Bagus... walaupun bodoh setidaknya dia punya tekad dan layak dibimbing." Raul berbalik dan mulai menggunakan herbal.Raul menelan beberapa sekaligus dan mulai bermeditasi, energi hangat yang meluap didalam Dantiannya menjadi lebih baik. Secara bertahap tubuhnya mulai memanas seperti dibakar didalam nyala api.Setelah setengah hari semua kotoran didalam tubuhnya dibersihkan dan Aura yang Raul tunjukan menjadi lebih intens. Qi Murni memasuki pembuluh darahnya dan Mana membantunya untuk menuntunnya. Darah mengalir dari hidung dan mata Raul, rasa sakit yang menyiksa dapat dia tahan tanpa berteriak sedikitpun.Konsentrasinya mencapai tingkat terting