Danish melirik jam tangannya. Proses shooting berlangsung lebih lama dari biasanya hari ini karena Sellena banyak bersikap rewel. Selain itu, shooting juga terpaksa dimulai terlambat karena ulah Frey dan Pak Damar yang sibuk berebut hadiah pemberian para penggemar Danish. Sungguh, Danish menganggap keduanya seperti anak kecil yang berebut permen.
Danish membereskan barang-barangnya. Sekarang, sudah saatnya untuk pulang. Danish sudah memikirkan rasanya mandi air hangat dan minum segelas cappuccino kesukaannya sambil santai menonton fim kesukannya di apartemennya. Tidak ada orang lain yang boleh mengganggunya pada malam hari ini. Danish juga mungkin akan nekat mematikan ponselnya untuk merasakan ketenangan pada malam hari ini.
Namun, sepertinya semua hal tersebut hanya ada dalam mimpinya saja. Danish baru saja ak
Danish belum menghubungi Alexa lagi setelah Alexa menginap di apartemen Danish. Pesan terakhir dari Danish adalah ucapan terima kasih Danish kepada Alexa atas kebaikan Alexa, terutama karena Alexa masih mau membantu Danish dan sempat menyiapkan sarapan untuk Danish. Alexa memang sempat membalas pesan Danish, tetapi Danish tidak kunjung membalasnya kembali. Danish seolah-olah memilih diam dan tidak berkomunikasi dengan Alexa. Sebenarnya, Alexa begitu merindukan Danish. Alexa ingin sekali menghubungi Danish untuk menanyakan kabarnya, tetapi Alexa rasa dirinya tidak perlu melakukannya. Cukup dengan melihat Danish tampil di layar kaca, Alexa pasti sudah tahu bahwa kabar Danish baik-baik saja. Kini, waktu pulang sekolah telah tiba. Alexa kembali mengecek ponselnya sambil menggendong tas ranselnya. Alexa berharap akan mendapat notifikasi Whats
Rule number 11:“Alexa dilarang cemburu kepada seluruh penggemar Danish Adelio” Alexa merasa hari ini merupakan hari paling berantakan dalam hidupnya. Alexa merebahkan dirinya di tempat tidurnya. Rasanya lelah sekali. Alexa memejamkan kedua matanya sebentar dan berusaha untuk mengingat seluruh kejadian menyebalkan dan menyeramkan yang sempat terjadi hari ini. Alexa merasa kesal karena seseorang tega menabraknya dan menumpahkan minuman ke seragamnya. Alexa merasa ketakutan dan marah saat mobilnya dipenuhi oleh bunga rampai dan spanduk. Perasaan Alexa juga sangat campur aduk saat menerima paket berisi boneka kochenglanak seram. Sungguh, semuanya sangat terjadi di luar dugaan Alexa. Ponsel Alexa tiba-t
Danish sedang duduk di hadapan sebuah layar televisi besar bersama Pak Damar dan Frey. Frey menunjukkan beberapa video iklan terbaru Danish Adelio. Danish kerap membintangi beberapa iklan, terutama iklan produk perawatan tubuh pria. Para klien menganggap Danish Adelio adalah bintang iklan yang sangat tampan dan gagah sehingga sangat cocok membintangi iklan produk perawatan tubuh pria. Para klien yakin Danish mampu mendongkrak penjualan produknya. Setelah menyaksikan beberapa video iklan, Frey dan Pak Damar bertepuk tangan meriah sambil menatap Danish. Sementara itu, Danish hanya tersenyum tipis sambil ikut bertepuk tangan. Danish sebenarnya merasa senang atas seluruh pencapaiannya sekarang, tetapi sebenarnya Danish juga merasa sangat lelah. Danish memutuskan untuk mengangkat tangannya dan mengutarakan isi hatinya kepada Frey.“Frey, gue sudah melakukan semua yang loe mau. Boleh gue minta sesuatu?&
Alarm Danish berbunyi nyaring. Danish meraihnya dan mematikannya dengan ogah-ogahan. Rasa lelah masih menyelimutinya. Hari liburnya kemarin berasa bukan hari libur. Seluruh rencana Danish yang telah disiapkan secara matang berakhir kacau dan berantakan. Danish membuka kedua matanya perlahan-lahan. Hari masih cukup pagi dan Kota Jakarta terlihat cukup mendung. Waktu yang cocok untuk kembali tidur hingga matahari menyinari langit. Danish memutuskan untuk kembali tidur hingga suara dering ponselnya terpaksa kembali membangunkannya. Danish kembali membuka kedua matanya dengan malas. Nama Frey muncul di layar ponsel Danish. Danish menolak panggilan dari Frey, tetapi Frey nekat kembali meneleponnya berkali-kali. Akhirnya, Danish mengangkat panggilan tersebut dengan sangat terpaksa. Danish mendengar suara Frey berbicara dengan nada tinggi di se
Danish berusaha mengendalikan detak jatungnya yang berdetak sangat kencang. Danish merasa sangat gugup hari ini. Biasanya, Danish tidak pernah gugup dan selalu merasa rileks setiap akan melaksanakan fan meeting. Namun, kenangan buruknya tentang acara konferensi pers terakhirnya yang berakhir ricuh sungguh membuat Danish merasa trauma. Danish berjalan menuju panggung. Danish melihat para penggemarnya yang sudah sangat antusias untuk menyambut kehadirannya. Para penggemarnya langsung berteriak histeris dan bertepuk tangan meriah saat menyadari sang idola sudah berada di atas panggung. Danish menarik napasnya dan berusaha mengatakan kalimat positif untuk dirinya.“Gue pasti bisa! Please be nice!” seru Danish pelan. Danish kembali mengatur napasnya. Setelah memastikan kondisi cukup aman disertai penjagaan
Sellena sedang sibuk bergaya untuk melakukan swafoto di salah satu restoran mewah di Jakarta. Di depannya sudah terhidang berbagai makanan dan minuman lezat dan mahal yang sengaja dipesannya, tetapi Sellena belum menyentuhnya sama sekali dan malah sibuk dengan ponselnya. Sellena sebagai selebriti pendatang baru memang hobi pamer di media sosial. Saat masih sibuk melakukan swafoto, ponsel Sellena berdering. Sellena membaca nama Frey Agra yang muncul di layar ponselnya. Hal tersebut langsung membuat Sellena kesal.“Kak Frey Agra, buat apa dia telepon gue? Engga tahu apa gue lagi sibuk!” seru Sellena. Sellena kesal, tetapi akhirnya tetap mengangkat panggilan telepon tersebut. Seperti biasa, suaranya dibuat semanis mungkin karena Frey memiliki wajah yang cukup tampan menurut Sellena.“Halo, Kak Frey! Ada yang
Bu Siti sedang sibuk menjelaskan rumus-rumus Matematika di depan kelas. Sementara itu, para siswa sudah mulai terlihat mengantuk dan sibuk masing-masing, mengingat pelajaran Bu Siti hari ini terlihat sangat membosankan. Belum lagi, cuaca terik siang hari Kota Jakarta membuat suasana semakin tidak kondusif untuk belajar. Alexa terlihat mulai mengantuk. Untuk mengusir kantuknya, Alexa mencuri-curi kesempatan untuk meminum bubble tea yang dibelinya saat jam istirahat sambil memainkan ponselnya. Alexa tahu bahwa Bu Siti pasti akan marah besar jika mengetahui perbuatan Alexa karena jelas Bu Siti melarang siswanya untuk minum minuman manis di jam pelajaran Matematika, apalagi nekat memainkan ponselnya. Alexa membuka Instagram miliknya dan tiba-tiba terkejut dengan unggahan yang dimuat di halaman Lambe Dojen. Kedua mata Alexa membulat
Rule number 12:“ Danish masih berhak untuk kencan dengan wanita mana pun di dunia” Alexa masih berusaha menahan air mata agar tidak jatuh dari kedua mata cokelat tua miliknya. Rasanya memang berlebihan memang untuk menangis histeris saat melihat tokoh idolanya berkencan dengan wanita lain. Namun, Danish Adelio bukanlah sekedar tokoh idola bagi Alexa. Alexa sangat mencintai Danish, walau hanya disebut sebagai pacar pura-pura Danish selama ini. Alexa berusaha untuk mengatur napasnya. Alexa tidak menyesal sedikit pun telah menampar Danish tadi. Alexa kembali berteriak kencang untuk meluapkan seluruh emosinya.“Kak Danish jahat! Kak Danish tega! Why did you do this to me? Aku tahu Kak Danish sebenarnya engga punya perasaan sama Sellena. Benar, kan? Jawab!” seru Alexa.&