Share

BAB 17

TERLANJUR CINTA

"Nanda, Ardi..", teriak seseorang dibalik kamarku.

Aku bernafas lega, ternyata itu bukan mas Ardi melainkan ibu.

"Iya bu sebentar", jawabku bergegas mendokumentasikan berkas berkas dan bukti bukti perselingkuhan mereka lalu aku segera membereskannya lagi.

Aku berjalan ke luar kamar untuk menghampiri ibu.

"Bu, kok tidak menghubungi Nanda dulu?", tanyaku takzim mencium tangan ibu.

"Iya sayang, ibu tadi habis memantau restoran sekalian saja mampir kesini. Oh ya, barusan pintu rumah kenapa tidak dikunci?",

Ya ampun! Betapa teledornya aku setelah mengobrak abrik mobil mas Ardi aku lupa tidak mengunci pintu rumah lagi malah kubiarkan terbuka begitu saja.

"Nanda lupa bu", jawabku polos cengengesan seraya memeluk tubuh ibu.

"Ya ampun Nanda, kamu gimana sih! Nanti kalau ada maling gimana", ungkap ibu memarahiku.

"Iya deh bu, oh ya ibu sudah makan belum? Kita makan malam yu", ungkapku seraya mengajak ibu menuju dapur. Saat ini Nindya masih tertidur pulas, nanti malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status