Share

Kekecewaan Ibu

"Lumayan masih ada cuti sekitar tiga harian. Jadi, gue ajak aja ibu main ke Jakarta, kali aja ibu kangen sama patung Pancoran," ujar Dendy saat aku menanyakan kesibukannya.

"Dibanding sama patung pancoran, Ibu lebih kangen sama Patung Dirgantara," timpal Ibu membuatku dan Dendy sontak terbelalak dan berseru kompak.

"Apa bedanya?!"

Ibu menatap kami berdua lantas tertawa. "Biasa aja dong kalian. Kompak banget begitu. Ibu kan cuma ngetes kalian doang," ujar Ibu meringis.

"Oh, ibu ceritanya lagi ngetes ilmu sosial kita, Kak," ucap Dendy mengerakkan kedua alisnya sembari melirikku.

"Kan banyak tuh yang nggak ngerti kalau Patung Pancoran sama dengan Patung Dirgantara. Siapa tahu saja kalian salah satu dari mereka," sahut Ibu. Dia lantas bergerak ke dapur sembari membawa kantong plastik yang dia keluarkan dari goddie bag kain.

"Nggak buat Dendy ya, Bu. Percuma dong aku dapat beasiswa kalau masih aja anggap dua patung itu beda," sahut Dendy sombong. Dia meraih remote LED dan menyalakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status