Share

Bab 24

Berulang kali Dina mengambil nafas berat sebelum membuka pintu apartemen Elan. Berusaha menetralkan nafasnya yang tersengal.

Sepanjang perjalanan ia terus dihantui rasa cemas. Menduga-duga kemarahan Elan karena dirinya pulang terlambat.

Tapi apa salahku? Dia tidak berhak mengatur hidupku..

Dina masuk. Menyapu pandang ke seluruh sudut ruang. Refleks menunduk saat melihat Elan tengah menikmati santap malam di meja makan. Ia melangkah pasti, percaya diri untuk menuju kamarnya.

"Makanlah!"

Suara Elan memecah keheningan. Terdengar sangat dingin tapi tak tercemar emosi. Dina memberanikan diri, membelokkan langkah mendekati meja makan.

"Duduklah!" Perintah Elan pendek, masih nihil pandang ke arah Dina.

Perlahan Dina menyeret kursi ke belakang, lalu duduk dengan tenang. Ia berusaha menghilangkan rasa takutnya. Di hadapannya sudah terhidang makan malam yang sepertinya sengaja Elan siapkan untuknya.

Dina belum mau menyen

Aulia Lapan Bilan

vote dan komentar ya say

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status