Share

Part 42 B

Ambar mulai cemas. Ia berlari ke rumah dan mendapati baju Gendis sudah tidak ada. “Ndis, kenapa Ndis jahat? Kenapa Ndis tinggalin Bunda?” tanya Ambar sambil menangis.

Ia terduduk di tepi ranjang dengan perasaan hampa. Hal yang membuatnya masih betah tinggal di rumah itu karena ada Gendis. Di saat susah payah membuat Sela dekat dengan anaknya, Gendis malah pergi.

“Ndis, Bunda kesepian. Bunda sama siapa di sini, Ndis?” tanya Ambar lagi. Ia menangis sesenggukan. Ingin menghubungi Catur, tetapi tidak berani. “Awas kamu, Mas! Aku tidak akan mengembalikan uang kamu,” ancamnya.

***

“Aku minta maaf ya, karena sudah membuat kamu marah?” tanya Rizal setelah beberapa hari didiamkan oleh Diah. “kamu jangan pernah menyuruhku menemui Ambar lagi!”

“lagi? Emangnya kamu sudah pernah menemui dia, Mas?” tanya Diah.

“Sudah.”

“Terus?” tanya Diah kaget. “Kapan?”

“Saat kamu marah sama aku malam itu. Siangnya aku menemui dia.”

“Terus?”

“Terus, Ambar malah bertingkah genit sama aku. Dia seolah-olah ingin aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status