Share

Part 44 A

Part 44

Ambar stres karena kehilangan Gendis. Ingin segera angkat kaki untuk menyusulnya, tetapi ia memikirkan banyak resiko. Saat ini, aibnya masih dipegang sama Catur.

Semalaman ia hanya bisa meratapi diri dengan menangis. Kepalanya sangat pusing memikirkan masalah yang tidak kunjung usai. Pagi ia bangun setelah tertidur beberapa jam, lalu menangis mendapati kenyataan hidup.

Gendis hilang, hp tidak aman, ditambah pula usahanya dengan Sela untuk mencari uang menemukan jalan buntu.

“Fotocopy suami istri, KK,” kata petugas koperasi siang kemarin.

Sela yang ragu mengeluarkan fotocopy KTP nya sendiri dan juga

“Fotocopy KTP Ibu?”

“Maaf, tapi kami belum menikah resmi. Masih siri,” jawab Ambar tanpa rasa malu.

“Kalau begitu tidak bisa, Ibu,”

“Lhoh, Mbak, ‘kan pakai sertifikasi jaminannya?” bantah Ambar.

“Iya, tetapi tetap harus sesuai prosedur. Hutang harus diketahui oleh kedua belah pihak suami dan istri.”

“Baik, Mbak, kami permisi,” kata Sela.

Ia mengajak Ambar keluar. “Aku akan membujuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status