Share

Part 59 B

Aku duduk dan menarik napas lega. Akhirnya, permasalahan pembuatan laporan sudah selesai juga.

"Di, tadi teman kamu telpon Pak Sela?" tanya Mbak Asih menemuiku di kelas.

"Iya. Kenapa?"

"Gak papa sih, tapi dia jadi tahu kalau dibuatkan teman kamu."

"Biarkan saja. Yang penting laporan jadi."

Mbak Asih keluar kelas dan aku merapikan buku-buku di pojok baca yang berserakan.

Habis Dzuhur, Ambar kembali membuat status yang benar-benar membuat emosiku naik lagi.

Ya begitulah kalau orang hatinya dipenuhi iri dan dengki. Penyakit hati yang membuat takabur jadinya mabur-mabur (terbang) kemana-mana tidak. Mencari bantuan karena sama sekali tidak mampu. Memaksakan diri padahal otak dangkal. Otaknya bodoh kayak otak udang.

Aku kembali menggigil dan demam. Itu yang menjadi kelemahanku saat terkena mentalnya. Mendadak badanku panas. Nila yang memaksa bicara dengan Sela ternyata beritanya sudah sampai pada Ambar.

Aku harus kuat. Aku tidak boleh lemah. Aku hanya tinggal menghadapi Sela dan Ambar.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
typo ya afi maksudnya nila
goodnovel comment avatar
Rita Anggraini
update dong.....
goodnovel comment avatar
Titi Safitri
semangat trs mbk menulis novelnya.selalu ditunggu setiap hari...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status