Share

RIVAL 7

Part 7

“Bu Diah ada perlu apa ya menemui saya di luar jam kerja seperti ini?” tanya Bu Ambar terlihat tidak suka.

“Boleh saya duduk?” tanyaku.

“Oh, iya, silahkan duduk,” kata Bu Ambar seperti terpaksa.

Aku langsung duduk. Perempuan itu juga melakukan hal yang sama. Namun, ada yang menarik perhatianku. Satu telapak tangan Bu Ambar seperti tengah membenarkan gelang barunya. Setelah itu, Bu Ambar juga membuka tote bag dan mengeluarkan sebuah tas cantik berwarna mocca.

Ah, sepertinya memang dia sengaja melakukan itu. Apakah ia sengaja pamer?

“Baru beli ya, Bu?” tanyaku sengaja memancing.

“Ah, iya,” jawabnya samnil menggerakkan bibirnya. Terlihat semakin sombong. “Buat inventaris, Bu. Makanya beli yang mahal sekalian,” katanya lagi.

“Oh iya. Bener, Bu, selagi banyak uang memang harus banyak menabung. Kehidupan orang ‘kan seperti roda berputar,” kataku.

“Ya tapi yang namanya pegawa negeri ya hidupnya standar gini-gini, ‘kan, Bu. Secara mau hujan mau panas mau musim apapun, kami teta
Nay Azzikra

Hai! Ada yang baca cerita ini? Ayo, kasih komentar dong ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Dian Zamileh
baru baca..... masih penasaran
goodnovel comment avatar
Prio San
baru ikutan baca, Author. semoga ceritanya tambah menarik!
goodnovel comment avatar
Iswati Iskandar
dulu waktu SD sempat mau dipindah sekolah sama emak,cz waktu itu guru kelas 4 pilih kasih,mau baik sama yg setor uang/makanan/buah²an, akan judes sama yg gak mau kirim² makanan/buah/salam tempel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status