Share

Bab 34

"Rachel! Rachel!" Aku cepat membuka mataku ketika merasakan ada yang mengguncang bahuku.

Ternyata Nunik. Nafasku tersengal, seolah baru saja melepaskan beban yang sangat berat.

"Kamu kenapa?" tanya Nunik.

"Dia datang lagi, Nik," jawabku. Nunik membantuku untuk duduk.

"Hartati?" tanyanya, aku mengangguk.

"Kamu sudah cerita sama Bi Lasmi?"

"Belum. Aku nggak enak. Takutnya Bi Lasmi malah jadi sedih."

"Iya juga. Kamu udah sholat? Ini sudah lewat Zuhur."

"Belum."

"Ya udah, sholat dulu sana. Aku tungguin."

Aku bangkit, jalan ke kamar mandi untuk berwudhu. Usai berwudhu, aku segera ke kamar, untuk sholat Zuhur.

Gubrak.

"Oohh arrghhh. To–"

Setelah rakaat terakhir aku mendengar suara gaduh dari luar kamar. Suara siapa, apa suara Nunik? Aku jadi tak khusyuk sholat. Rasa khawatir menyergap dalam hati, takut ada apa-apa sama Nunik.

Usai salam, aku langsung bangkit tanpa memanjatkan doa. Dengan tubuh masih dibalut mukena aku melihat keluar. Pintu masih tertutup. Nunik kemana?

"Nik!" Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status