"Jadi sebenernya Rama itu... Eh sebentar Chel gue mau ambil mie ayam dulu tuh udah jadi"
Saat ini Rachel dan Dania sedang berada di kantin sekolah, Rachel sangat penasaran dengan sosok Rama yang tiba-tiba membuat dirinya menjadi bahan omongan di sekolah ini bahkan kurang dari 6 jam!
"Gue makan dulu ya" Kata Dania yang sudah siap dengan sumpit yang ia pegang, namun Rachel langsung menahannya.
"Gak! Cerita dulu, please." Pinta Rachel dengan mengeluarkan puppy face andalannya itu.
"Kenapa? Dia...homo?" Tanya Rachel penasaran.
"Awalnya juga kita kira dia homo hahaha tapi ternyata engga, gue denger sih dia punya kisah masa lalu gtu, udah berpuluh-puluh cewe yang nembak dia tapi dia tolak! Tapi tetep aja cewe-cewe ga nyerah, sampe sekarang. Makanya pas tadi ngeliat sikap Rama ke elo kaya gtu, semua pada penasaran, mungkin mereka kira lo itu cewe masa lalu nya Rama"
"Dan tuh dicariin Kevin!" Kata Rama, Dania yang sedang makan langsung menoleh ke sumber suara "Biarin, gue laper mau makan" Kata Dania yang melanjutkan acara makan mie ayam nya itu.
"Eh Chel kok gamakan?" Tanya Rama dengan nada yang sangat lembut.
"Gatau mau makan apa, bingung" Jawab Rachel singkat.
"Tunggu disini sebentar"
Rachel terus memperhatikan Rama yang berjalan menjauh darinya dan menghampiri tukang nasi goreng.
"Nih makan, nasi goreng paling enak!"
"Hm tapi"
"Makan" Perintah Rama yang tegas namun masih memperlihatkan kesan lembut.
Bossy! - Batin Rachel
"Mau dimakan gak?" Tanya Rama kembali.
"Hm ini kebanyakan"
"Oh bentar" Sejenak Rama mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin "woy Jono sini lu buru" Teriak Rama kepada Jono.
"Ke...kenapa Ram?" Tanya Jono dengan gugup.
"Nih buat lo, cewek gue gamau makan, maunya disuapin kayaknya, ambil nih buru" Perkataan Rama langsung membuat Dania tersedak "Ha? Sejak kapan lo berdua pacaran? ngimpi aja lo Ram" Ucap Dania sambil menyeka makanan yang ada di sudut bibir nya.
"Eng---" Baru saja Rachel ingin menjawab namun dipotong duluan oleh Rama.
"Sejak sekarang, udeh lo bawel makan sono gausah ganggu orang pacaran" Cibir Rama yang langsung membuat Dania sebal tapi ia tetap melanjutkan makannya itu.
"Makan nih"
"Gamau Ram" Jawab Rachel.
"Yaudah gue suapin, nih buka mulut"
"Gamau ah malu ini tempat umum"
"Udah buka"
Dan akhirnya Rachel pun terpaksa mengikuti kemauan Rama, bahkan sampai nasi goreng itu habis, meskipun mereka makan berdua.
-•••-
Rachel terus saja memgumpat dalam hati kesal, karena mang Asep belum juga sampai padahal sekolah sudah selesai dari setengah jam yang lalu.
Saat Rachel sedang berusaha menelfon mang Asep, tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk pundak nya
"Iya, kamu siapa?" Tanya balik Rachel yang bingung, karna ia tahu perempuan ini bukan dari kelasnya dan mengapa bisa tahu namanya.
"Gue Shafira, ikut gue yuk ke taman belakang sekolah, katanya lo pindahan Jerman ya? Gue mau tanya banyak nih soal Jerman hehe" Jelas perempuan yang bernama Shafira itu dan tersenyum ke arah Rachel.
Rachel yang melihat senyuman tulus itu langsung meng-iyakan ajakannya tanpa ada rasa ragu, iapun mengikuti Shafira dari belakang. Mereka pun sampai di taman belakang sekolah dan duduk di bangku besi berwarna putih itu.
"Sebelumnya gue mau tanya, lo siapanya Rama ya?" Tanya Shafira to the point. Memang sebenarnya ini yang ingin Shafira bicarakan
"Udah lo gausah tele-tele, lo tinggal jawab apa susahnya sih?" Nada bicara Shafira yang mulai meninggi membuat Rachel sedikit takut.
"Aku gaada apa-apa kok sama Rama"
"Gitu? Bagus deh kalo gtu, gue tegesin ya sama lo! Kalo lo sampe berani deketin Rama, abis lo sama gue! Inget tuh, Rama itu punya gue dan lo harusnya tau diri. Baru masuk sehari aja tengil ya lo, pokoknya kalo lo ganjen sama Rama, lo bakal berurusan sama gue!" Jelas Shafira yang langsung pergi meninggalkan Rachel.
Hari sabtu, hari dimana Rachel bisa bebas tidur seharian karna sekolahnya libur. Siang ini Rachel baru bangun dari tidur nya karna semalaman menonton twilight dari awal sampai akhir. Rachel memang penggemar berat film itu, walaupun sudah di tonton berpuluh-puluh kali, Rachel tidak akan bosan.Saat sedang terdiam mengumpulkan nyawa-nyawa, Handphone nya bergetar tanda ada notification masuk, ia pun langsung mengambil handphone nya yang tergeletak di atas nakas.
Petikan suara gitar terdengar dari arah balkon kamar Rachel, hobby nya memang memainkan gitar apabila sedang sendirian. Jam pun sudah menunjukkan pukul 8 malam, namun Ibu nya belum juga pulang.Rachel yang sudah kelaparan akhirnya berdiri masuk ke dalam kamar untuk mengambil handphone nya, menghubungi Ibu nya,belum ia sempat menghubungi Ibu nya, ada telfon masuk yang ia tidak kenal nomornya, karna penasaran akhinya Rachel pun mengangkat telfon itu.
04:30 Rachel dan Rama sudah berada di dalam mobil dan bersiap-siap untuk pergi. Rachel pun terus bertanya akan kemana namun Rama tetap diam sambil tersenyum.Karna rasa kantuk yang masih terasa akhirnya Rachel memilih untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda itu. Akhirnya Rachel pun tertidur.Rachel pun terbangun karna merasa mobi
"Non Rachel, sudah ditunggu mas Rama di depan non" Jelas bibi di depan kamar Rachel.Ya, sore ini Rama kembali menjemput Rachel untuk mengajaknya pergi. Sedari tadi Rachel terus memaksa Rama untuk memberitahu akan kemana, namun bukan Rama namanya bila dengan mudahnya membocorkan rencana yang sudah ia buat sendiri.Setelah mengambil tas d
"Chel, bangun udah malem nih kamu gamau pulang?"Ucap Rama sambil menepuk pelan pipi RachelRachel pun langsung terbangun dan masih sedikit linglung"Daritadi aku tidur disini?"Tanya Rachel sambil menunjuk paha Rama. Rama pun mengangguk sambil tersenyum"Hoamm...sekarang jam berapa?"Tanya Rachel sambil merentangkan tangannyaRama yang sedang bermain playstationitu pun langsung melirik Rachel"jam 8"Jawab Rama yang masih fokus kedepan layar Tv"Hah? Seriusan kamu? Berarti aku tidur di paha kamu em.....3 jam lebih dong? Pegel gak? Mau aku pijitin gak?"Rama yang mendengar ocehan Rachel pun langsung menyeringai dan meng
Pagi ini Rachel berangkat ke sekolah dijemput oleh Rama, sebenarnya dariawal Rachel tidak mau. Alasannya karna ia takut kabar pacarannya dengan Rama tersebar luas dan Shafira tau, namun Rama pun meyakinkan Rachel bahwa semuanya akan baik-baik sajaRama Alfanio : Aku udah di bawah nihRachelA : Bentar lagi catok hehe, ngobrol aja dulu sama IbuRama Alfanio : Tadi udah ngobrol, aku sendiri gaada temen, nanti kalo aku kesepian trus aku depresi gimana?:(RachelA : Lebay. Jijik ewhTak lama Rachel pun keluar dari kamar nya dan menemui Rama yang sedang fokus dengan game di handphone nya. Rama yang menyadari keberadaan Rachel langsung memasukkan handphone nya ke saku celana dan menarik tangan Rachel keluar rumahDi perjalanan Rachel hanya diam, diam nya bukan tanpa alasan, melainkan Rachel sedang memikirkan apa yang akan terjadi bila satu sekolahnya tau ia dan Rama berpacaran. Dan
Sepulang sekolah Rama dan Rachel mengunjungi taman belakang yang jarang diketahui oleh siswa maupun siswi di sekolahSelain karna mereka ingin membicarakan hal penting, alasan mereka juga karna mereka ingin menunggu sampai sekolah kosong, dan mereka pun bisa pulang berdua"Tadi Shafira ngeliat kita di kantin"Ucap Rama membuka obrolan diantara merekaMata Rachel pun langsung membulat mendengar perkataan Rama "Hah? Te..terus gimana? Aku bilang juga apa! Kita jauh-jauhan aja dulu" Jawab Rachel sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Rama yang melihat kelakuan Rachel pun menjadi gemas"Apasih aduduu gemay anet"Ejek Rama sambil mencubit hidung Rachel"Hah? Apa apa? Coba ucapin lagi""Gemay""HAHAHHAHAHAHA""Dih kenapa sih?"Tanya Rama sambil mengernyitkan dahi nya"Gemay HAHAHA gemay, dasar terong-terongan!"Cibir Rachel sambil memeletkan lidahnya"Gapapa jadi terong, kamu tau gak kepanjangan
"Shaf, Shafira"Ucap Miranda, sahabat Shafira yang duduk satu bangku dengannyaShafira yang sedang membenamkan wajahnya diatas meja pun langsung mengangkat wajahnya dan membentak Miranda"Apaan sih? Ganggu lo"Omel Shafira"Lo kenapa sih? Ngantuk banget kayaknya, nge ronda ya lo" Cibir Miramda sambil menyisirkan rambutnya"Ada HOT NEWS loh disekolah, eh tapi lo pasti udah tau ya"Jelas Miranda yang membuat Shafira mengangkat wajahnya lagi"Ada apaan emang?" Tanya ShafiraMiranda yang sedang menyisir itupun langsung menengok ke arah Shafira dan menaruh sisirnya"Lo gatau? Kemana aja lo kemaren?" Tanya Miranda dengan memasang ekspresi kaget"Gue? Pulang sekolah langsung ke mall, abis itu clubbing dan baru balik tadi jam 4 shubuh, makanya gua ngantuk, dan buat lo please banget jangan berisik!""Shaf, lo beneran engga nge check apapun gitu di handphone lo?"Shafira pun mengernyitkan dahinya "handphone y