Share

Bab 12 (Lelaki itu bernama, Rezi)

Suara ponsel yang berdering membangunkanku dari alam mimpi. Dengan mata yang masih setengah terbuka, aku meraba bagian bawah bantal untuk mencari ponselku.

Tertera nama Ratih, segera kusentuh ke atas layar berbentuk persegi empat tersebut lalu menempelkannya ke telinga.

"Waalaikumsalam Tih, iya, oke."

Ratih menelpon untuk mengingatkanku ke pabrik hari ini.

Kulihat jam di ponsel, sudah jam tujuh ternyata, aku sedikit kesiangan. Usai sholat subuh tadi aku memang kembali merebahkan diri, tidak menyiapkan sarapan seperti biasa. Rasanya badanku sakit semua, dan tentunya dengan mata yang sembab serta hidung yang memerah.

Bang Hasan tidak terlihat, pun motornya, entah jam berapa dia keluar rumah. Mungkin pergi bekerja, mungkin juga ke rumah Ibunya, aku tidak lagi peduli. Memang semalam aku memilih tidur di kamar belakang guna menghindari pertengkaran yang semakin menjadi, juga menghindari mendengar maaf dari Bang Hasan.

Rasanya hatiku sudah hambar.

Pelan aku membuka pintu kamarku, ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status