Share

Mencintai Shinta

Sementara di tempat yang berbeda, Leon tengah menikmati segelas jus buah yang selalu dipersiapkan pelayan mansion milik Arlan.

Walau Leon sudah dinyatakan sembuh oleh dokter yang menanganinya, ia sebagai manusia biasa, selalu berjaga-jaga untuk senantiasa memperhatikan kesehatan. Ia tidak ingin kejadian beberapa waktu lalu, membuatnya harus merasakan sakit cuci darah dan duduk di kursi roda.

Malam semakin larut, tanpa Leon sadari Seno menghampirinya dikediaman Arlan setelah beberapa hari menunggu kabar tentang putra kandungnya, yang selama ini ia tutupi dari semua pihak.

Leon hanya tersenyum tipis, melihat Seno telah berdiri di depan pintu kamar pribadinya.

"How are you boy? Paman pikir, kamu sudah berangkat ke Cina untuk melanjutkan studi di sana?" tawanya menggoda Leon tanpa perasaan sungkan.

Leon mendengus dingin, dia memilih untuk menghampiri Seno, karena tidak ingin laki-laki mapan itu masuk kedalam kamarnya. "Bisa kita bicara di luar saja, Paman?" ajak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status