Share

Bab 55. Rencana Vena

Tanpa membuang-buang waktu, Sonya langsung menelpon calon mertuanya untuk melaporkan kejadian yang baru saja ia lihat. Namun, berkali-kali ia menelpon tidak ada jawaban juga. Kemudian ia menelpon ke rumah orang tua Pandu.

"Bi, ini aku, Sonya," kata wanita yang selalu berpakaian terbuka itu dengan ramah. Tepatnya berpura-pura ramah. "Apa Nyonya Vena ada di rumah?"

"Ada, Non," sahut pelayan dari balik telepon.

"Bisa aku bicara dengannya?" Lagi-lagi Sonya berpura-pura ramah. "Ada hal penting yang ingin aku sampaikan. Sejak tadi aku menelponnya, tapi ponselnya tidak aktif."

"Baik, Nona, tunggu sebentar ya."

Seorang pelayan mendatangi Vena di sofa. Wanita itu mengatakan kepada majikannya jika ada telepon untuknya.

"Siapa yang menelpon?" tanya Vena dengan ketus.

"Nona Sonya, Nyonya." Pelayan itu berdiri di hadapan Vena sambil menunduk dengan tangan terulur memberikan telepon pada majikannya.

Vena langsung menerima panggilan telepon dari calon menantunya. "Hai, Sonya," sapa Vena, hanya dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status