Kania melihat mata Bram melotot tidak senang mendengar Kania mengatakan dia sebagai mantan sialan.
Bram mengawasi mantan tunangannya yang makin cantik dan memukau dengan tubuh luar biasa seksi."Mas, kamu belum jawab aku!" Bentak Sonya."Kau dengar sendiri apa kata mantan tunangan aku, sekalipun aku mau pasti dia nggak mau kan." Jawab Bram rada kesal dengan istrinya."Ih, kok kamu bilang gitu? Jangan macam-macam sama aku ya Bram.Ingat ya, kita ini sudah punya anak satu!" Bentak Sonya yang ngamuk karena melihat Bram tidak ikut mem-bully Kania.'Anak yang nggak mirip denganku,' gerutu Bram dalam hati.Sebelum hari ini Bram telah menyesal melepaskan Kania untuk orang seperti Sonya apalagi siang ini saat dia melihat Kania yang begitu tenang dan terkendali penyesalannya makin bertumpuk-tumpuk di hati.Dia tahu tadi pendekatannya terlalu kasar, dia akan berusaha lebih halus di kesempatan berikutnya.Jika Kania mau menerimanya kembali, tanpa pertimOrang banyak mulai serius memperhatikan dan sebagian terganggu dengan adegan yang menurut mereka memuakkan. Dari ocehan wanita subur itu saja mereka bisa tahu bahwa si gadis sedang dipojokkan oleh pencuri tunangannya dan mantan tunangannya. “Kalian dengar itu? Dia mantan tunangannya,” ucap salah satu dari mereka menatap Kania dan Bram.“Tadi diawal dia bilang saudara, wah pagar makan tanaman,” sahut yang lain menatap Sonya.Sambil berbisik beberapa dari mereka membahas hal yang menurut mereka janggal. "Yang merebut tunangan kakaknya ...si Ndut itu?""Sepertinya begitu." "Kalau denger ceritanya kayaknya bener si Ndut orang ketiga." "Tapi kenapa dia yang koar koar? Kenapa yang jadi korban malah dianiaya?" "Yah kan itu pasangannya, korban teraniaya!" "Semprul lu, maksudku kan korbannya si cantik, harusnya dia dong yang marah marah karena haknya dilanggar, tunangannya diambil, lah ini kok malah yang marah yang ngambil, gimana sih?" "Gampangnya tuh kayak maling teriak maling gitu
Suara itu mirip pria SEMALAM-NYA! Suara yang dalam, parau dan tenang.Kania merasa gemetar!Dia berharap hanya kemiripan semata, tapi harapannya kandas saat aroma jantan tercium olehnya, aroma musk dan mint yang memberi kesan maskulin lebih kuat. Aroma yang menghantui malam-malamnya yang sepi.Kania tidak berani menengok, dia hanya terdiam..dadanya makin berdegup kencang. NICK ada di sini? Membelanya? Nick mengenalinya?'Demi apapun di muka bumi, kenapa aku harus bertemu ayah anakku saat ini? Di lingkungan pekerjaanku?' Kania bergulat dengan pikirannya sendiri hingga tidak memperhatikan sekitarnya, dia tidak sadar bahwa dua orang di hadapannya terbelalak seakan sedang melihat setan! Kania tidak berani melirik pemilik suara di sampingnya, dia hanya menunggu kelanjutan dari kejadian menggelikan yang disutradarai oleh Sonya adik tirinya. Semua pun terdiam melihat aksi yang sedang terjadi di tengah pesta yang sedang berlangsung itu. Kania merasa bahunya direngkuh, tubuhnya di
Bram dan Sonya mau tidak mau harus membersihkan kekacauan yang sudah Sonya lakukan. Bram mengambil kain lap yang sudah disediakan oleh pelayan dan memberikannya pada Sonya. Tapi Sonya enggan untuk melakukannya dan terus menampik tangan Bram.“Cepat lakukan! Kita harus pergi dari sini,” bisik Bram dengan tegas dan membuat Sonya tidak bisa menolaknya.Sonya pun mengambil kain lap itu dan berlutut untuk membersihkan minuman yang dengan sengaja dibantingnya tadi, dengan wajah memerah Sonya berusaha melakukan apa yang disuruh oleh Bram.Berkali kali dia memandang dengan iri Kania yang berjalan dalam gandengan Nick Sebastian, miliarder muda...lajang paling diminati seantero negeri!!Dalam hati Sonya merutuki keberuntungan Kania bisa berada dalam pelukan orang kaya raya, pemilik PT Antampura yang pasti hartanya tidak habis dimakan tujuh turunan, apalagi pria itu begitu tampan, maskulin dan luar biasa memukau!Belum selesai membersihkan, Sonya dan Bram terlihat cekcok berdua hanya saja
Dia ... adalah pemilik PT. Antampura??BOS BESAR?? 'Ayah Nicho adalah orang hebat.' Kania berseru dalam hati, tak bisa mempercayai apa yang ia lihat saat ini.Saat pria itu tersenyum di depan sambil menatap dirinya, Kania seolah-olah sedang melihat senyum Nicholas kecil. Ia benar-benar terpana dan tak tahu harus melakukan apa. Kania merasa jantungnya berdebar kencang.Dari sekian banyak undangan yang hadir, diantaranya sebagian besar adalah orang-orang penting, para pengusaha yang handal tapi Nick Sebastian tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Kania sedikitpun! Nick menatap Kania lama.... sebelum mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu memberi salam. Kania bisa melihat dari tanggapan orang-orang disekitar bahwa mereka semua menaruh hormat pada pria yang sedang berbicara di depan. Terlalu besar kejutan yang di terimanya hari ini dimulai dengan kehadiran mantan tunangan pengkhianatnya lalu adik tirinya namun kehadiran Nick Sebastian mengejutkannya melebihi apa yang
Saat masih memberikan kata sambutan di atas panggung, Nick yang tatapannya sebentar-sebentar menatap Kania terbelalak karena Kania yang tiba-tiba mundur dan pergi meninggalkan ruangan."Itulah yang bisa saya sampaikan, sekali lagi terima kasih banyak untuk kerjasama diantara kita semoga ke depannya kita makin banyak membuat terobosan baru yang menguntungkan kita semua. Sekali lagi thank you." Dengan cepat Nick pun menyelesaikan sambutannya dan langsung turun dari panggung tanpa menunggu MC menyudahi sambutannya.Nick yang turun dari panggung langsung bergegas mencari Kania. Beberapa tamu memberinya selamat dan ingin mengajaknya berbincang dengan cepat Nick menanggapi dan segera pergi secara halus dan berusaha untuk keluar dari ruangan itu.Saat sudah berada di luar, Nick tak melihat jejak langkah Kania. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri kebingungan. Ke arah manakah Kania pergi?Nick memegang keningnya. Ia telah salah langkah karena membiarkan Kania kembali hilang dari pandangan
Nick masih terdiam. Efek pertemuannya dengan Kania masih sangat kuat!Dia tidak bisa mengingat apa yang diucapkannya di pidato pembukaannya, sejak melihat Kania semua yang dilakukannya dituntun oleh naluri.Dia hanya ingin menuntaskan kewajibannya lalu dia akan membawa pergi Kania bersamanya. KANIA...Wanita semalamnya, wanita spesial yang sanggup mendiami benaknya hanya dalam semalam....malam magis yang panjang. Percintaan luar biasa yang membuat wanita lain tidak lagi punya pengaruh apa -apa. Nick sudah berusaha mengalihkan perhatiannya saat berkencan dengan wanita lain, tapi ternyata menghapus bayangan Kania adalah hal yang mustahil, Nia hadir membayangi di setiap pertemuannya dengan wanita lain hingga akhirnya Nick menyerah dan menghentikan usahanya untuk mencari wanita lain yang bisa menggantikan Kania. "Dia ada di sini, beberapa saat yang lalu. Jadi, aku yakin kalian pasti bisa untuk menemukannya,” ucap Nick dan membuat Tommy dan Vanessa terkejut mendengarnya."Jadi, apa
Setelah Theo mengirimkan foto dan video pada ponsel Tommy, ia pun permisi untuk keluar dan ikut membantu mencari wanita yang dicari oleh Nick.“Saya ijin keluar, Pak,” ucap Theo sembari membawa laptopnya.“Ya, ingat bantu Tommy dan Vannesa cari dia sampai ketemu!” ucap Nick dengan wajah yang murung.Saat Theo keluar dari ruangan Nick, ia melihat Tommy dan Vanessa masih berada di sana dan sedang berkumpul di meja Vanessa.“Theo ... kemari ... cepat!” panggil Tommy dan membuat Theo menghampiri keduanya.“Coba kau putar lagi videonya,” ucap Tommy.Theo pun memutar kembali video yang USB-nya masih berada di laptop Vanessa.“Aku tidak terlalu memperhatikan tadi, tapi lihatlah ternyata si Bos sangat posesif menggandeng wanita itu, akan tetapi kenapa wanita itu tidak menunjukan antusiasme yang sama,” ucap Tommy yang melihat lanjutan video yang tak terputar sepenuhnya tadi.“Kau benar, aku rasa Bos mengalami cinta bertepuk sebelah tangan,” ucap Vanessa menyimpulkan dengan lirih.“Wah ... baga
Walau sudah mengiyakan akan tetapi Tommy masih penasaran kenapa Nick menyuruh mencari informasi tentang vendor mereka? Kembali Tommy masuk ke ruangan Nick. "Bos, pertanyaan terakhir nih hanya agar aku nggak penasaran, kenapa cari info tentang para vendor?"Nick mengangkat wajahnya menatap sahabat sekaligus wakilnya. "Kau cermati ulang hasil rekaman CCTV, ada yang menghampiri dia sambil membawa bunga dan sepertinya meminta pendapatnya saat dia akan keluar ruangan." "Oh..i see." Tommy mengacungkan jempolnya lalu menghilang dari hadapan Nick.Sementara Vanessa langsung menelpon bagian humas dan mencoba mencari tahu tentang keberadaan Kania.“Halo apa kabar, kau pasti sibuk sekali,” ucap Vanessa saat teleponnya diangkat bagian humas."Lumayan." Jawab Andi dari bagian humas.“Sorry aku mengganggu sebentar, aku ingin bertanya tentang vendor yang bertanggung jawab atas konsumsi, dekorasi dan acara hari ini. Apa kau bisa memberitahu nama perusahaan mereka sekaligus nomor telepon per